Komentar Tsamara soal Putin, Pengamat Sarankan Jokowi Minta Maaf Terhadap Pemerintah Rusia
sebaiknya Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) minta maaf kepada Presiden Vladimir Putin dan Negara Rusia terkait pernyataan tsamara tersebut
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan politisi PSI Tsamara Amany yang menyinggung soal kondisi politik, kebebasan pers dan tingkat korupsi di Rusia, ditanggapi serius oleh pihak Rusia.
Media negeri beruang merah, yaitu Russia Beyond The Headline (RBTH), langsung meminta supaya Kedutaan Besar Rusia di Jakarta mengajak Tsamara berdiskusi.
Menanggapi hal tersebut pengamat politik Igor Dirgantara berpendapat sebaiknya Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) minta maaf kepada Presiden Vladimir Putin dan Negara Rusia terkait pernyataan tsamara tersebut.
Baca: Partai Demokrat: Ada Pihak Ekseternal yang Minta Kami Deklarasi April
Karena menurutnya, Tsamara merupakan anggota partai pendukung pemerintah.
"Sebaiknya Presiden Jokowi melakukan inisiatif, dan mengambil langkah elegan dengan menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Putin dan pemerintah Rusia," katanya, Senin (9/4/2018)
Menurut Igor, permintaan maaf tersebut penting dilakukan untuk menjaga hubungan antara Indonesia dan Rusia.
Selama ini hubungan antara Indonesia dan Rusia sangat baik, dan jangan sampai karena komentar tersebut menjadi rusak.
"Hubungan baik yang terjalin selama ini, antara Indonesia dan Rusia jangan sampai terganggu oleh elit politik yang tidak memahami pentingnya hubungan bilateral," katanya.
Baca: FAKTA Pesimis Pemprov DKI Bisa Kurangi Macet dengan Bangun Jalan Baru
Hubungan Indonesia dan Rusia menurut Igor sudah terjalin selama 65 tahun.
Rusia selama ini cukup mendukungan kebijakan pemerintah Indonesia mulai dari Poros Maritim, terorisme, narkoba, alutsista (modernisasi TNI), penenggelaman kapal asing pencuri ikan di wilayah Indonesia, dan sebagainya.
"Indonesia membutuhkan Rusia tidak hanya soal pembelian alusista dan kenaikan investasi bilateral, tetapi juga dalam konteks Eurasian Economic Union, di mana Rusia adalah negara anggota yang berpengaruh dan dihormati," pungkasnya.