Polri Bantah Mutasi Kapolda Sulteng Terkait Kasus Pembubaran Ibu-ibu Pengajian
Rumor pun bermunculan bahwa I Ketut dimutasi karena ada keterkaitan dengan kasus pembubaran ibu pengajian di Banggai, Sulteng.
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian diketahui kembali memutasi sejumlah perwira tingginya melalui surat Telegram Rahasia Kapolri Nomor: ST/964/IV/KEP/2018 tertanggal Minggu, 8 April 2018.
Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Brigjen Pol I Ketut Argawa termasuk yang dimutasi.
Hal ini menimbulkan pertanyaan lantaran ia baru menjabat 3 bulan di posisi tersebut menggantikan Irjen Pol Rudy Sufahriadi.
Rumor pun bermunculan bahwa I Ketut dimutasi karena ada keterkaitan dengan kasus pembubaran ibu pengajian di Banggai, Sulteng.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal membantah rumor tersebut. Ia menyebut mutasi I Ketut tak ada kaitannya dengan kasus tersebut.
“Polri kan institusi besar, membawahi 444 ribu personel. Pimpinan membutuhkan kinerja yang segar dan cepat. Jadi ini (mutasi) dibutuhkan,” ujar Iqbal di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (9/4/2018).
Iqbal pun menjelaskan banyak polisi lain yang mengalami hal serupa seperti I Ketut, yakni mendapatkan mutasi padahal belum lama menjabat di posisi yang baru diemban.
Ia pun menyebut, mutasi I Ketut murni karena kemampuannya memang dibutuhkan di posisinya yang baru.
“Walaupun ada perisitiwa ketidakcermatan saat eksekusi di Banggai, itu Kapolres-nya yang sudah dimutasi," jelas Iqbal.
“Kapolda (I Ketut) ini ahli dalam staf, ahli dalam administrasi dan lain-lain. Oleh karena itu beliau dibutuhkan di organisasi itu,” katanya.
