Jumat, 3 Oktober 2025

Ketua DPR Minta Kedubes Tiongkok Jelaskan Soal Kebakaran Kapal MV Ever Judger di Teluk Balikpapan

"Mendapatkan penjelasan terkait dengan kapal MV Ever Judger yang terbakar di wilayah Indonesia dan berakibat jatuhnya korban Warga Negara Indonesia,"

Editor: Adi Suhendi
TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Petugas memadamkan kapal kargo asal Tiongkok MV Ever Judger yang terbakar di perairan Teluk Balikpapan, Sabtu (31/3/2018). Akibat terbakarnya pipa minyak bawah laut, dua kapal nelayan dan sebuah kapal kargo terbakar serta dua orang nelayan tewas. TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo meminta Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) segera memberi penjelasan soal tumpahan minyak di Perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, yang berasal dari kapal MV Ever Judger berbendera Tiongkok.

Sejauh ini menurut mantan ketua Komisi III DPR RI ini, kapal tersebut terbakar dan menewaskan dua orang nelayan Indonesia, serta menyebabkan pencemaran laut Indonesia.

Baca: Pemuda Muhammadiyah Ajak Publik Tak Pilih Partai Politik yang Masih Calonkan Koruptor SebagaI Caleg

Insiden itu juga berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat sekitar dan juga biota laut.

Untuk itu Politikus Golkar ini memerintahkan Komisi I DPR mendorong Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk meminta penjelasan dari Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok.

"Mendapatkan penjelasan terkait dengan kapal MV Ever Judger yang terbakar di wilayah Indonesia dan berakibat jatuhnya korban Warga Negara Indonesia yang tewas terbakar akibat dari tumpahan minyak," kata Bamsoet, demikian sapaannya saat menjawab sejumlah isu aktual kepada wartawan, Senin (2/4/2018).

Baca: Partai Demokrat Berharap KPU Segera Berlakukan Aturan Larangan Koruptor Jadi Calon Legislatif

Di sisi lain, lanjut dia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebaiknya segera membersihkan limbah minyak agar pencemaran yang terjadi tidak semakin parah dan meluas.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun harus mengawasi secara ketat perairan-perairan yang menjadi kawasan lalu lintas kapal besar.

Terutama kapal pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM), guna mencegah adanya kesengajaan pembuangan minyak dan bahan bakar di laut.

Baca: Penampakan Alexis Setelah Lima Hari Ditutup Pemprov DKI

Bamsoet juga m‎eminta Pemerintah untuk selalu mengawasi keselamatan pengoperasian kapal serta instalasi laut.

Seperti pipa bawah air atau kabel bawah air.

"Pengawasan itu agar pencemaran akibat limbah minyak yang terjadi hampir setiap tahun dapat dihentikan," ucapnya.

Mengutip laman Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dilaporkan, bahwa Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Balikpapan berhasil mengatasi kebakaran tali pengikat dan Inflatable Life Raft (ILR) yang terjadi di atas kapal MV Ever Judger berbendera Panama dengan muatan batubara sehingga kebakaran tersebut tidak meluas.

Kepala Kantor KSOP Kelas I Balikpapan, Sanggam Marihot menjelaskan bahwa ada dua peristiwa yang terjadi di wilayah Pelabuhan Semayang yang waktunya hampir bersamaan yaitu tumpahan minyak dan kebakaran tali kapal tanker.

Untuk kejadian kebakaran tali kapal, Sanggam mengatakan bukan kapal tankernya yang terbakar melainkan tali pengikat dan ILR (peralatan kapal) yang terbakar sehingga menimbulkan asap hitam tebal.

"Saat ini api sudah berhasil dipadamkan pada pukul 12.30 WITA dan tidak ada korban jiwa atas peristiwa kebakaran tersebut," ujar Sanggam sebagai klarifikasi atas banyaknya pemberitaan yang beredar luas terkait adanya kebakaran kapal di Pelabuhan Semayang pagi Sabtu (31/3/2018).

Adapun kapal tersebut memiliki berat GT.44060 tujuan Lumut Malaysia dengan kru kapal sebanyak 20 orang dengan lokasi anchorage area Balikpapan saat ini sedang dalam pengawasan KSOP Kelas I Balikpapan.

Penanganan Tumpahan Minyak

Sementara itu, Sanggam juga menjelaskan kejadian tumpahan minyak jenis solar di perairan pelabuhan Semayang Balikpapan.

Menurut Sanggam, tumpahan minyak ditemukan pada hari Sabtu (31/3) pukul. 04.00 WITA disekitar Jetty 2 hingga Dumping Area.

"Kami langsung mengambil tindakan dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengisolasi tumpahan minyak tersebut agar tumpahannya tidak meluas," tegas Sanggam.

Sementara itu, asal usul tumpahan minyak yang terbakar di laut masih dicari penyebabnya dan tim KSOP Balikpapan beserta instansi terkait masih melakukan penyelidikan penyebab terjadinya tumpahan minyak tersebut.

"Kejadiannya berada di kolam pelabuhan, ada tumpahan minyak berupa solar yang mengakibatkan minyak menyebar sekitar 300 meter radius dari pelabuhan," jelas Sanggam.

Lebih lanjut, Sanggam mengatakan bahwa 5 (lima) unit kapal pandu dari PT. Pelindo IV sedang melakukan pemutusan jalur solar yang tumpah di laut dengan cara berputar putar di radius 200 meter.

"Hingga saat ini kami mengerahkan kapal patroli KPLP untuk melakukan penyisiran dan pengisolasian tumpahan minyak yang terjadi dan menjaga wilayah yang terkena tumpahan minyak agar tidak ada kapal niaga atau kapal nelayan yang mendekat," tutup Sanggam.

Adapun KSOP Balikpapan terus berkoordinasi lebih lanjut dengan PT. Pertamina dan PT. Pelindo IV dan instansi terkait lainnya agar tumpahan minyak dapat segera tertangani dan tidak meluas.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved