Kamis, 2 Oktober 2025

SBY Disarankan Gelar Konvensi Capres atau Cawapres

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disarankan untuk mengadakan konvensi capres atau cawapres pada Pilpres 2019.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seusai memberikan kata sambutan pada acara rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Demokrat 2018 dengan mengusung tema Demokrat Siap di Sentul International Convention Center, Jawa Barat, Sabtu (10/3/2018). Meskipun SBY menyatakan Demokrat belum menentukan capres dan cawapres yang akan diusung pada Pemilu 2019, dalam pidatonya, ia berulang kali menampilkan sinyal dukungan terhadap Jokowi. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disarankan untuk mengadakan konvensi capres atau cawapres pada Pilpres 2019.

Konvensi serupa pernah diterapkan SBY untuk mencari capres pada Pilpres 2014 lalu.

"Kalau untuk Pilpres 2019 maka Pak SBY bikin konvensi seperti tahun 2014 yang lalu itu lebih bagus dan lebih negarawan," kata Wasekjen Partai Hanura, Tri Dianto, Selasa (20/3/2018).

Jadi dengan demikian, menurut Tri, maka kader-kader Demokrat yang lain seperti Pakde Karwo, Tuan Guru Bajang (TGB), Amir Syamsudin, Agus Hermanto, EE Mangindaan, dan tokoh-tokoh non Demokrat bisa ikut kompetisi jadi capres atau cawapres.

"Ada peluang bagi yang bukan keluarga untuk bisa jadi capres atau cawapres," ujar Tri Dianto.

Wasekjen DPP Partai Hanura, Tri Dianto.
Wasekjen DPP Partai Hanura, Tri Dianto. (Ist/Tribunnews.com)

Baca: AHY: Jika Rakyat Ingin Ada Alternatif Lain dan Memilih Saya, Biarkan Tuhan dan Sejarah yang Tahu

Meski demikian, Tri Dianto mengatakan itu terserah pada keputusan SBY.

"Kan memang Demokrat partainya Pak SBY. Ya kita hormati saja apa maunya Pak SBY," katanya.

Hanya saja, lanjut dia, kalau ada konvensi seperti dulu itu maka SBY terlihat sebagai negarawan.

"Negarawan itu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, keluarga dan golongan," kata Tri Dianto.

Sebab, lanjut dia, kalau dalam politik keluarga yang diutamakan ya sifat negarawannya jadi pertanyaan.

"Bukan tidak negarawan lho, tapi kenegarawannya masih dipertanyakan," katanya.

"Kalau untuk Pilpres 2019 Pak SBY bikin konvensi seperti tahun 2014 yang lalu itu lebih bagus dan lebih negarawan," Tri Dianto menambahkan. 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved