Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2019

Ketua DPP Golkar Sarankan Jokowi Rangkul Tokoh Islam Dalam Pilpres 2019

"Kesimpulan saya Pak Jokowi harus dekat dengan tokoh-tokoh umat Islam, tidak bisa dipungkiri itu,"

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Katua DPP Golkar Andi Budi Sulistijanto 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Katua DPP Golkar Andi Budi Sulistijanto memberikan masukan kepada Presiden Joko Widodo yang akan maju kembali dalam pemilihan presiden 2019 mendatang.

Agar dapat kembali melenggang sebagai orang nomor satu di Indonesia, Andi menyarankan kepada Jokowi untuk dekat dengan tokoh tokoh Islam.

Baca: Ketua PBNU Sarankan Jokowi Pilih Wakilnya yang Religus

"Ke depan Pak Jokowi mencalonkan diri dan kepingin menang, kesimpulan saya Pak Jokowi harus dekat dengan tokoh-tokoh umat Islam, tidak bisa dipungkiri itu," ujar Andi usai bedah buku 'Komunikasi Politik Jokowi' di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (9/3/20108).

Baca: BJ Habibie Sudah Merasa Lebih Sehat

Alasannya menurut Andi mayoritas rakyat Indonesia merupakan Muslim. Sebagian besar dari mereka lebih percaya pada kiai dan ulamanya.

Andi bahkan menyarankan jokowi tidak hanya mendekati Ormas-ormas Islam besar seperti Nahdatlul Ulama dan Muhammadiyah, melainkan juga kelompok kelompok Islam garis keras.

‎"Jadi untuk itu tidak harus ke NU saja tidak harus ke Muhammadiyah saja tapi justru harus berani menyebrang sampai ke tokoh-tokoh Islam yang keras, yang garis keras. Ini adalah sesuatu kebutuhan beliau untuk memenangkan di konstalasi Pilpres nanti," katanya.

Baca: Pengamat Soroti Soal Perpaduan Hoax dan SARA Dalam Tahun Politik

Menurutnya Jokowi harus merangkul semua tokoh. Jokow tidak hanya melakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh besar melainkan juga kepada simpul simpul Islam.

‎"Jadi ini tidak bisa dianggap sebelah mata, tapi Pak Jokowi dan tim harus berjuang keras merangkul seluruh umat Islam, tentu tidak meninggalkan umat lainnya," katanya.

Masukan tersebut menurut Andi bukan tanpa dasar.

Baca: Pengamat: Partai Demokrat Jangan Pertaruhkan Elektabilitas Dengan Hanya Usung Capres Tunggal

Ia telah melakukan penelitian hampir 2,5 tahun terkait komunikasi politik Jokowi.‎

Dari penelitiannya, Komunikasi politik Jokowi tersebut diantaranya yakni Public Server Communication style, serta Sendiko Dawuh Communication Style.

‎"Saya kira itu lah dan saya praktekkan temuan saya dalam 2,5 tahun finalisasi setengah tahun lalu sekarangpun diluncurkan ya seperti itu Pak Jokowi. Artinya temuan ini adalah realistis dan banyak didukung pendapat-pendapat dari tokoh-tokoh yang ada di buku saya itu," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved