Rabu, 1 Oktober 2025

Calon Tunggal, Bupati Petahana Puncak Papua Yakin Potensi Konflik Berkurang

Diketahui, Kabupaten Puncak pernah mengalami insiden saat pelaksanaan pilkada.

Tribunnews/JEPRIMA
Bupati Puncak Willem Wandik saat ditemui pada acara iNews Maker Awards 2017 di kawasan Kebon Sirih, Senin (22/5/2017). Willem Wandik meraih apresiasi tokoh pembangunan infrastruktur daerah terisolir. Penghargaan itu diberikan untuk memberikan apresiasi kepada pelopor pembangunan di daerah Puncak Jaya yang dikenal sebagai daerah terisolir. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KPUD Puncak dikabarkan hanya meloloskan pasangan Willem Wandik-Alus Uk Murib pada Pilkada Serentak 2018.

Menanggapi kabar tersebut Bupati Petahana Willem Wandik yakin calon tunggal akan mengurangi potensi konflik di wilayah Puncak.

Pasalnya, kabupaten di Pegunungan Papua tersebut memiliki karakter yang berbeda dengan wilayah lain.

Baca: KSAU Berikan Pin Serta Piagam Penghargaan Kepada Tim Jupiter

"Meski kami sudah ditetapkan oleh KPUD menjadi calon tunggal, bukan berarti kami terus diam. Kami akan terus mempersiapkan yang terbaik bagi daerah Puncak, Papua, meski kami berhadapan dengan kotak kosong. Kami akan terus bekerja, bekerja, dan bekerja demi kesejahteraan masyarakat yang terisolasi, dan bekerja untuk mengurangi konflik yang ada, karena wilayah pegunungan tengah Papua itu unik dan indah, kami ingin semua aman dan damai," ujar Wandik dalam keterangan tertulis, Rabu (14/2/2018).

Diketahui, Kabupaten Puncak pernah mengalami insiden saat pelaksanaan pilkada.

Baca: Remaja Ini Melihat dengan Kepalanya Sendiri Saat Sang Kakek Ditebas Menggunakan Sajam

Saat itu 51 warga tewas karena perang selama proses pilkada dalam kurun waktu dua tahun pada kisaran 2011-2013.

Meski pilkada sudah selesai, suasana masih mencekam hingga awal 2015.

"Kotak kosong ini juga menurunkan potensi konflik antarpendukung yang terjadi di kabupaten kami. Pada pemilihan awal demokrasi Kabupaten Puncak bergulir, daerah kami sudah kehilangan 50 orang pahlawan demokrasi yang meninggal karena konflik pilkada," ucap Wandik.

Diketahui, permasalahan 'perang saudara' itu akhirnya diselesaikan secara adat.

Pemkab Puncak membayar Rp 1 miliar untuk per korban meninggal.

Pemda juga harus memfasilitasi tradisi bakar batu untuk mendamaikan kedua belah pihak.

"Saya dan calon wakil bupati menyampaikan terima kasih banyak kepada masyarakat, Ini menunjukkan kami masih dipercaya rakyat dan partai untuk bersama-sama membangun daerah di pegunungan tengah Papua. Ini merupakan amanah yang besar buat kami menjadi calon Bupati Puncak, Papua," ungkap Wandik

Wandik sendiri merupakan putra daerah yang berhasil membuat Puncak mulai keluar dari keterisolasian.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved