Sabtu, 4 Oktober 2025

Penyerangan Tempat Ibadah

PMKRI Kutuk Penyerangan Gereja St Lidwina Gedog

"Mengutuk tindakan tersebut karena telah merampas hak dan kebebasan warga Negara Indonesia dalam menjalankan ibadah di Gereja Santa Lidwina," ujarnya

TRIBUN JOGJA/IST
Capture dari rekaman video amatir ketika seorang pria bersenjata pedang mengamuk di Gereja St Lidwina Sleman, Minggu (11/2/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia menyesalkan peristiwa yang menimpa umat Katolik Gereja Santa Lidwina Gedog yang diserang oknum yang ingin memecah belah perbedaan, keragaman, dan persatuan yang ada.

Menurut Ketua Presidium PP PMKRI, Juventus Prima Yoris Kago, kejadian ini harusnya tidak perlu terjadi di tengah negeri yang majemuk dan demokratis ini.

Baca: Penyerangan di Gereja Sleman, Umat Beragama Diimbau Tidak Termakan Hasutan Adu Domba

Karena, katanya, setiap orang Indonesia adalah warga Negara Indonesia yang mempunyai hak-hak asasinya yang dilindungi oleh Undang-Undang Dasar.

"Mengutuk tindakan tersebut karena telah merampas hak dan kebebasan warga Negara Indonesia dalam menjalankan ibadah di Gereja Santa Lidwina," ujar Juventus kepada Tribunnews.com, Minggu (11/2/2018).

Lebih lanjut, penyerangan tersebut selain merupakan upaya untuk memecah belah persatuan dan kerukunan yang ada juga mengancam hak asasi warga Negara dalam menjalankan kebebasannya untuk melakukan ibadah menurut agama dan kepercayaannya.

"Atas nama Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia, Saya menyatakan rasa empati yang mendalam atas kejadian yang menimpa umat Katolik di Gereja Santa Lidwina," ucap Juventus.

Baca: Usai Disalatkan, Jenazah Korban Kecelakaan Tanjakan Emen Dibawa Ambulan ke Pemakaman

Selain itu PMKRI juga mendesak Negara perlu hadir dan melakukan upaya-upaya preventif yang mencegah hal-hal tersebut kembali terulang.

Sekaligus melindungi setiap tumpah darah Indonesia dari usaha-usaha oknum atau kelompok tertentu yang ingin merampasa hak dan kebebasan orang lain dengan alasan dan tujuan apapun.

Ia juga menghimbau kepada setiap warga PMKRI di mana saja untuk tetap waspada dan tidak terprovokasi dengan kejadian ini.

Pesannya kepada seluruh anggota PMKRI dan warga negara untuk tetap menjaga persatuan dan kerukunan di antara sesama warga Negara.

"Dan terus membangun komunikasi yang tulus kepada semua saja demi tetap menjaga Indonesia dari tindakan-tindakan intimidatif dan destruktif atas nama apapun," ucapnya.

Baca: SETARA Institute Anggap Upaya Pemerintah Menciptakan Kerukunan Belum Maksimal

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved