Jumat, 3 Oktober 2025

BNN: Jika Precursor Bahan Baku PCC, Indonesia Jadi Pangsa Pasar Produsen Pembuat Narkoba

Sulis mengaku khawatir dengan masa depan anak-anak Indonesia apabila precursor sejumlah 162 ton itu bisa lolos

Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS/VINCENTIUS JYESTHA
Kabag Humas BNN Kombes Pol Sulistriandiatmoko 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) secara resmi menerima sampel dari 162 ton precursor yang disita oleh Kepolisian Timor Leste untuk diselundupkan ke Indonesia melalui Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hasil uji laboratorium memang belum keluar, namun dugaan sementara precursor ini adalah bahan baku pembuat narkotika jenis Pil Paracetamol, Caffeine, Carisoprodo (PCC).

Kabag Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kombes Pol Sulistriandriatmoko mengatakan jika benar itu bahan baku pembuat pil PCC, maka Indonesia sudah menjadi pangsa pasar oleh produsen bahan baku pembuat narkoba.

"Andaikata benar itu bahan baku pembuat PCC, ini adalah pesan buat kita semua, buat pemerintah juga, buat masyarakat juga. Bahwa sudah sedemikian daruratnya Indonesia dijadikan pangsa pasar oleh produsen bahan baku pembuat narkoba," ujar Sulis di Laboratorium Narkotika BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (9/2/2018).

Baca: DPD Masih Godok Pengganti OSO di MPR

Sulis mengaku khawatir dengan masa depan anak-anak Indonesia apabila precursor sejumlah 162 ton itu bisa lolos dan tersebar hingga dikonsumsi oleh masyarakat.

Menurutnya, bahan tersebut diperkirakan bisa menjadi ratusan juta atau bahkan miliaran pil nantinya usai diolah.

"162 ton itu akan menjadi berapa ratus juta pil bahkan miliaran pil. Dan itu akan dikonsumsi oleh anak-anak kita, usia SD usia SMP, apabila lolos. Sudah terbukti itu akan masuk ke Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut, ia sangat mengapresiasi kinerja Kepolisian Timor Leste yang menggagalkan penyelundupan precursor dari Singapura ini.

"Syukur alhamdulillah bisa dihentikan. Bisa ditangkap di Timor Leste, kita apresiasi rekan-rekan kepolisian di Timor Leste yang berhasil mengungkap itu dan menghentikan sehingga tidak masuk ke Indonesia," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved