Rabu, 1 Oktober 2025

Banjir di Jakarta

BNPB Minta Masyarakat Waspadai Longsor di Puncak Hujan Februari 2018

Bukan itu saja 10.254 unit rumah rusak terdiri dari 1.315 unit rusak berat, 2.801 unit rusak sedang dan 6.138 unit rusak ringan

Editor: Johnson Simanjuntak
BNPB
BNPB 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika(BMKG) memprediksikan hujan berintensitas tinggi akan berlangsung hingga Maret 2018 mendatang. Adapun puncak hujan terjadi selama Februari 2018.

Bukan itu saja menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, potensi bencana banjir, longsor dan puting beliung juga akan meningkat.

Paling tidak BNPB mencatat selama 2018 berjalan dua bulan ini, telah terjadi 275 bencana yang menyebabkan 30 jiwa meninggal dan hilang, 66 jiwa luka, 153.183 menderita dan mengungsi.

"Bukan itu saja 10.254 unit rumah rusak terdiri dari 1.315 unit rusak berat, 2.801 unit rusak sedang dan 6.138 unit rusak ringan. Dan 92 bangunan fasilitas umum rusak," sebut Sutopo kepada wartawan, Kamis (8/2/2018).

Sedangkan bencana longsor adalah bencana yang paling banyak menimbulkan korban jiwa meninggal dunia.

BNPB mencatat Sejak Senin (1/1/2018) hingga Rabu (7/2/2018) terdapat 19 orang meninggal dunia akibat longsor.

"Sedangkan puting beliung 5 orang, banjir 3 orang, kombinasi banjir dan longsor 2 orang dan gempa 1 orang," ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, potensi longsor di Pulau Jawa meluas yaitu di daerah-daerah yang memiliki topografi pegunungan, perbukitan dan di lereng-lereng tebing yang di bawahnya banyak permukiman.

"Wilayah ini memanjang di Jawa bagian tengah hingga selatan," katanya.

Dari peta potensi longsor pada Februari 2018, wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur adalah daerah yang memiliki potensi paling banyak dari ancaman longsor.

Daerah rawan longsor tinggi di Jawa Barat meliputi Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Bandung Barat, Bandung Selatan, Purwakarta, Garut, Sumedang, Kuningan, dan Tasikmalaya.

Sedangkan di Jawa Tengah terdapat di Kabupaten Banjarnegara, Cilacap, Purwokerto, Purworejo, Pekalongan, Temanggung, Semarang, Karanganyar, Tegal, Wonogiri, Magelang, Purbalingga dan Boyolali. Di Jawa Timur terutama di Kabupaten Ponorogo, Trenggalek, Malang, Pacitan, Mojokerto, Jember, Banyuwangi dan lainnya ( lihat peta: warna merah = bahaya tinggi, kuning = bahaya sedang, hijau = bahaya rendah).

Masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaannya.

Juga masyarakat diminta untuk kenali lingkungan sekitarnya tanda-tanda akan terjadinya longsor seperti adanya retakan tanah, amblesan tanah, keluarnya mata air pada lereng, air sumur dan mata air tiba-tiba keruh, pohon dan tiang listrik miring, tembok bangunan dan pondasi tiba-tiba retak dan lainnya.

"Periksa adanya retakan tanah di bukit yang merupakan cikal bakal dari mahkota longsor. Saat hujan lebat waspadalah. Jika perlu mengungsi sesaat ke tempat aman," pesannya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved