Minggu, 5 Oktober 2025

Pemilu 2019

Perancang Sepatu Ni Luh Djalantik Hingga Arsitek Muda Milly Ratuadian Daftar Bacaleg PSI

Niluh mengatakan, keputusannya terjun ke legislatif untuk menepis stigma bahwa politik itu korup, malas, kotor dan tidak bekerja.

Editor: Johnson Simanjuntak
Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com
Partai Solidaritas Indonesia (PSI). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perancang sepatu wanita ternama asal Bali, Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik atau Niluh Djalantik memutuskan untuk terjun dibidang politik dengan bergabung sebagai Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Niluh mengatakan, keputusannya terjun ke legislatif untuk menepis stigma bahwa politik itu korup, malas, kotor dan tidak bekerja.

Hal itu disampaikannya saat memberi sambutan usai pencalonannya di Kantor DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2018).

"Sangat ingin sekali menghapus stigma tersebut. Saya ingin membuktikan bahwa politisi bisa sangat berguna untuk masyarakat," kata Niluh Djalantik.

Selain itu, berangkat dari ketidak nyamanamnya soal birokrasi di Indonesia, semakin menguatkan niatnya untuk terjun di Partai Politik.

Pasalnya, dari pengalaman sebagai pengusaha sepatu wanita yang mendunia, dia mengalami kesulitan dalam mengurus izin Usaha Kecil Mengengah (UKM) miliknya.

Baca: Momen Akrab Jokowi Berdialog dengan Suku Anak Dalam Usai Kunjungi Dharmasraya

Hal ini tentu sangat menghambar terutama pagi para UKM-UKM yang ada di Indonesia untuk go Internasional.

Untuk itu, ia bercita-cita masuk dalam komisi VI DPR yang membidangi soal industri, inveatasi dan persaingan usaha.

"Dengan menjadi politisi, dan terlibat dalam pengambil keputusan, manfaat yang ditebarkan akan jauh lebih luas, bisa mencangkup seluruh Indonesia," paparnya.

Selain Niluh, turut serta mendaftar sebagai Bacaleg PSI yakni pengusaha mebel Jati, Susy Rizky dan Arsitek muda, Milly Ratuadian Purbasari.

Susy sendiri, mengutarakan keinginnya terjun di politik karena ingin sekali mengembangkan lebih banyak lagi daerah pariwisata baru yang selama ini belum tereksploitasi seperti daerah Indonesia Timur.

Terlebih, Susy ingin lebih mengembangkan pendidikan agar masyarakat bisa melek terhadap teknologi pendidikan.

"Dalam soal pendidikan, saya akan memperjuangkan agar anak-anak bisa melek teknologi dan itu masuk dalam kurikulum," kata Susy.

Sementara, Milly mengaku akan konsen terhadap masalah pendidikan khususnya kepada anak-anak.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved