Sekjen PAN Kecewa Sikap PKS di Pilwakot Cirebon
"Sudahlah kita saling tabayyun saja, kita saling memaafkan, ini untuk menjaga ukhuwah Islamiyah," kata Eddy.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno, mengaku kecewa atas keputusan PKS yang tidak mengusung pasangan Siswandi-Euis Fety Fatayati dalam Pemilihan Wali Kota Cirebon.
Awalnya, PKS bergabung dengan 'Koalisi Umat' bersama dua partai lain yakni Gerindra dan PAN. Koalisi tersebut sepakat mengusung pasangan Siswandi dan Euis Fety Fatayati untuk maju di Pilwakot Cirebon.
Baca: Periksa Ajudan Novanto, KPK Gali Soal Kecelakaan Tabrak Tiang Listrik
Menurutnya, Gerindra dan PAN sudah sepakat menerbitkan surat rekomendasi untuk pasangan tersebut.
Namun PKS malah abstain dan tidak mengeluarkan rekomendasi.
Hasilnya Siswandi-Euis gagal maju dalam Pilwakot Cirebon.
"Untuk Pilkada Kota Cirebon, kami dari PAN tentu sungguh kecewa. PKS sebagai sesama pendukung di Pilgub Jawa Barat, ternyata tidak bisa mendukung pasangan calon yang sudah diusung oleh PAN dan Gerindra," kata Eddy saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Jumat (19/1/2018).
Eddy hanya menyerahkan kepada Badan Pengawas Pemilu terkait adanya isu mahar politik yang dilakukan oleh oknum PKS.
Baca: Beli Motor Chooper, Apakah Jokowi Punya Permintaan Khusus?
Sementara, terkait kabar bahwa PAN akan menggugat PKS atau tidak, Eddy berharap sebaiknya hal tersebut tidak dilakukan.
"Sudahlah kita saling tabayyun saja, kita saling memaafkan, ini untuk menjaga ukhuwah Islamiyah," kata Eddy.
Lebih lanjut Eddy juga menegaskan bahwa istilah mahar sebaiknya jangan ada karena itu adalah istilah yang sakral bagi umat Islam. Untuk menggantinya Eddy menyebut hal itu sebagi suap politik.
"Akan tetapi PAN tidak akan menerima yang namanya suap politik," katanya.
Eddy juga berharap kasus yang terjadi di Cirebon menjadi pelajaran untuk semua pihak supaya lebih berhati dengan suap politik yang banyak dimanfaatkan oknum-oknum tertentu untuk merusak kebersamaan parpol yang telah berjalan bersamaaan di Pilkada serentak 2018.
Sebelumnya, Ketua DPD PAN Cirebon Dani Mardani mengungkapkan bahwa pada 14 November 2017 kemarin, ketiga Partai tersebut telah bersepakat mendeklarasikan Koalisi Umat untuk Siswandi-Euis.
Namun, di tengah perjalanan PKS malah membuat keputusan yang mencegangkan Gerindra dan PAN. Oleh sebab itu Dani mengungkapkan akan menggugat PKS.