Masyarakat Bisa Menilai SBY Lebih Baik Dari Jokowi Jika TGPF Penyerangan Novel Baswedan Tak Dibentuk
Pelaku penyiram air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, hingga kini belum tertangkap.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku penyiram air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, hingga kini belum tertangkap.
Muhammad Isnur, pengacara Novel Baswedan, mengatakan selama 9 bulan kasus bergulir, polisi baru bisa mengungkap skesa pelakunya.
"Kalau bayi sembilan bulan itu sudah lahir, ini sembilan bulan cuma ada sketsa yang diduga pelaku," ujar Isnur kepada wartawan di kantor Indonesia Coruption Watch (ICW), Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2018).
Baca: Payudara Diremas Pemotor, Korban Awalnya Mengira Pelaku Ojek Online yang Mau Tanya Alamat
Advokat Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) tersebut pun mengatakan sebelum penyerangan terjadi, Novel dan warga di sekitar kediamannya sudah menyadari kehadiran sejumlah pria mencurigakan.
Warga yang mengantongi foto orang-orang yang dianggap mencurigakan tersebut termasuk plat nomor kendaraan yang digunakannya juga difoto.
Baca: Pemotor Remas Payudara Seorang Karyawati yang Sedang Berjalan Kaki di Siang Bolong
Alat bukti tersebut menurutnya sudah diserahkan semuanya kepada penyidik dan sketsa yang dirilis Polri sama dengan foto-foto yang diserahkan warga.
Namun, hingga kini penyidik hanya menghasilkan sketsa.
"Pertanyaannya, ada apa dengan kepolisian," katanya.
Ia mengingatkan, Novel sendiri sudah mengeluarkan pernyataan, bahwa pelaku diduga terkait dengan petinggi Polri.
Baca: Tidak Akan Ambil Langkah Hukum, Gerindra Sebut La Nyalla Orang Baik
Muhammad Isnur mengingatkan, Novel yang merupakan mantan penyidik Polri itu, sudah berkali-kali menangani kasus yang menyeret orang besar, termasuk petinggi Polri.
Karena itu, untuk memastikan penyidikan kasus penyerangan terhadap Novel berjalan dengan patut, perlu dibentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).
Tim tersebut diisi orang-orang yang punya rekam jejak serta integritas yang baik guna membantu penyidikan Polri.
Baca: Makam Bayi Perempuan Dibongkar Orang Misterius di Cilacap, Ada Bagian Kain Kafan Hilang
Kalaupun TGPF menyimpulkan kasus tersebut susah diungkap, maka masyarakat akan lebih percaya kesimpulan tersebut.