Najwa Shihab Terpilih Sebagai Tokoh Publik Anti Korupsi 2017
Indonesia Corruption Watch (ICW) mengumumkan Najwa Shihab, sebagai Tokoh Publik Anti Korupsi 2017.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) mengumumkan Najwa Shihab, sebagai Tokoh Publik Anti Korupsi 2017.
Pengumuman disampaikan oleh Ade Irawan (Wakil Kordinator ICW) dan Betti Alisjahbana (Panitia Seleksi).
Peneliti ICW Emerson Yuntho mengatakan kerja-kerja pemberantasan korupsi sejatinya tak lekang oleh waktu.
ICW, kata Emerson, sadar bahwa membangun Indonesia yang bebas dari korupsi tak bisa dilakukan sendiri.
Diperlukan kerja kolektif dari seluruh anak bangsa, tak terkecuali generasi muda Indonesia.
Baca: Menteri Yohana Tegaskan Bocah Korban Video Mesum dengan Wanita Dewasa Perlu Direhabilitasi
"Sebagai penerus bangsa, peran generasi muda sangatlah penting, karena pada akhirnya merekalah yang akan memimpin bangsa Indonesia termasuk berjuang mewujudkan Indonesia yang bersih dari korupsi," kata Emerson.
Tahun 2017, lanjut Emerson, menjadi fase awal bagi Indonesia Corruption Watch (ICW) untuk mencoba mendaulat seseorang sebagai tokoh publik (public figure) antikorupsi.
Harapannya, tokoh publik yang terpilih bisa menyebarkan pesan-pesan antikorupsi kepada masyarakat luas. Setidaknya juga bisa menjadi contoh serta panutan bagi masyarakat untuk terus menjunjung tinggi nilai-nilai integritas.
"Indikator atau kriteria yang digunakan dalam memilih kandidat tokoh publik anti korupsi 2017 adalah berintegritas, rekam jejak atau kepedulian dengan isu korupsi, memiliki pengaruh yang luas, artikulatif serta komunikatif dan dapat diterima semua kalangan," ungkap Emerson.
Proses pemilihan tokoh publik anti korupsi 2017 yang diselenggarakan oleh ICW dilakukan melalui beberapa tahapan seleksi.
Baca: Bocah Korban Video Mesum dengan Wanita Dewasa Menolak Sampai Menangis Saat Direkam
Demi menjaga objektifitas penilaian, ICW juga melibatkan Panitia Seleksi (Pansel) yang terdiri dari individu-individu yang kredibel seperti Zainal Arifin Mochtar (Akademisi Fakultas Hukum dan Ketua Pusat Kajian Antikorupsi UGM), Betti Alisjahbana (Panitia Seleksi Komisioner KPK 2015-2019), dan Budi Setyarso (Pemimpin Redaksi Koran TEMPO).
Setelah menjalani beberapa tahapan seleksi, dan menjaring dari 44 nama tokoh publik yang diusulkan, akhirnya ICW dan Pansel memilih Najwa Shihab sebagai tokoh publik anti korupsi 2017.
Emerson mengatakan pilihan ini didasarkan atas kiprah Najwa Shihab yang memiliki jiwa sosial tinggi, paham dengan kondisi Indonesia saat ini khususnya persoalan korupsi serta merupakan representasi generasi muda.