Selasa, 7 Oktober 2025

Jokowi: Saya Pernah Daftar Jadi Pegawai Perhutani Tidak Diterima, Diterimanya Jadi Presiden

"Saya mendaftar tidak diterima, diterimanya jadi Presiden," ujar Presiden, sesuai keterangan pers Biro Pers Istana Kepresidenan, Selasa (19/12/2017).

Biro Pers Setpres
Presiden Jokowi di UGM 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Saat bersilaturahmi dengan sejumlah dosen, alumni, dan mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM), Presiden Joko Widodo sempat bercerita saat dirinya berniat menjadi pegawai Perum Perhutani.

Namun, kata Presiden Jokowi, dirinya yang pernah mencoba untuk menjadi pegawai tersebut tidak berhasil.

Baca: Ponsel Pria Penerobos Istana Negara Berisi Ancaman Pembunuhan Terhadap Jokowi, SBY, dan Prabowo

"Saya mendaftar tidak diterima, diterimanya jadi Presiden," ujar Presiden, sesuai keterangan pers Biro Pers Istana Kepresidenan, Selasa (19/12/2017).

Mengenai persoalan hutan, Presiden Jokowi menitipkan pesannya agar pengelolaan hutan di Indonesia dapat menjadi lebih baik.

"Saya satu setengah tahun lalu bertemu dengan Raja Norwegia. Beliau cerita ke saya bahwa di Norwegia kandungan tambang banyak sekali, tetapi justru yang dikembangkan adalah sektor kehutanan," kata Presiden Jokowi.

Baca: Ridwan Kamil Sebut Surat Pencabutan Dukungan Dari Partai Golkar Baru Fotokopiannya

"Hanya dari situ mereka bisa hidup menjadi negara dengan pendapatan yang sangat tinggi," tambah Presiden Jokowi.

Presiden kemudian mencari tahu apa yang menyebabkan mereka bisa memperoleh pendapatan yang sangat tinggi hanya dari sektor kehutanan saja.

"Saya melihat dari hulu hingga hilir dikerjakan secara detail, yang kita tidak melakukannya. Mulai dari penanaman, pemeliharaan, dan penebangan semua dikerjakan dengan manajemen yang sangat detail sekali," ucap Presiden.

Baca: Presiden Jokowi Kocok Perut Ribuan Kader Golkar dengan Guyonannya

Presiden lalu menyinggung soal anggaran besar yang dimiliki oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

Dari anggaran yang besar tersebut, menurutnya tidak ada yang membuahkan hasil berupa hutan jadi selain Hutan Wanagama (Yogyakarta) dan Hutan Getas-Ngandong (perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur).

"Artinya apa? Sebenarnya kita bisa. Anggaran di LHK itu besar sekali. Jika tidak kita bangun hutan-hutan itu, nanti hutan konservasi habis. Kita bisa tetapi tidak mau mengerjakan," ucap Presiden Jokowi.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved