Kemendikbud: Tidak Ada Maksud Mendikbud Untuk Merendahkan Masyarakat NTT
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menanggapi protes yang dilayangkan Komunitas Pena Nusa Tenggara Timur (NTT).
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menanggapi protes yang dilayangkan Komunitas Pena Nusa Tenggara Timur (NTT).
Protes terkait pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) mengenai hasil Programme for International Student Assessment (PISA) yang menyangkut provinsi NTT.
Baca: Aktivis Asal NTT Minta Presiden Jokowi Copot Muhadjir Effendy sebagai Menteri
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (BKLM Kemendikbud), Ari Santoso, menegaskan tidak ada maksud Mendikbud untuk merendahkan masyarakat NTT.
Ari pun menjelaskan konteks yang disampaikan Mendikbud sebagai satu sampel untuk laporan PISA, kualitas pendidikan di NTT masih di bawah rata-rata nasional.
Baca: Jokowi Diharapkan Libatkan Sejumlah Lembaga Negara Sebelum Calonkan Hadi Sebagai Panglima TNI
“Mendikbud menekankan pentingnya pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Saat ini Kemendikbud fokus mengatasi kesenjangan melalui berbagai program afirmasi, khususnya untuk Indonesia di bagian timur,” kata Ari dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Rabu (6/12/2017).
Ari menekankan, dalam PISA, seorang siswa dikatakan memiliki tingkat literasi yang baik apabila ia mampu menganalisis, bernalar, dan mengomunikasikan pengetahuan dan keterampilannya dalam matematika, sains dan membaca dengan baik.
Baca: Komisi I DPR Setuju Pemberhentian Gatot Nurmantyo Sebagai Panglima TNI
Tentunya hal tersebut berkaitan erat dengan kondisi ekosistem pendidikan secara umum di suatu wilayah yang dijadikan sampel.
Kepala BKLM memaparkan, kita bisa melihat bahwa secara umum, kondisi pembangunan manusia di NTT masih di bawah rata-rata nasional.
Indeks Pembangunan Nasional NTT sebesar 63,13; sedangkan rata-rata nasional sebesar 70,18.
Capaian Ujian Nasional tahun 2016 provinsi NTT juga masih di bawah rata-rata nasional.
Adapun rata-rata nilai Uji Kompetensi Guru provinsi NTT di bawah rata-rata nasional, yakni 50 dari rata-rata nasional 56.