Pilgub Jawa Barat
Survei: Emil Paling Atas, Deddy Mizwar Kedua dan Dedi Mulyadi Ketiga
Elektabilitas Riwan Kamil untuk memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2018, adalah yang tertinggi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elektabilitas Riwan Kamil untuk memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2018, adalah yang tertinggi menurut survei yang digelar Poltracking terhadap 1200 responden di 27 kabupaten - kota di Jawa Barat, pada 10 - 15 November lalu.
Ridwan Kamil yang kini masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung itu, melalui survei dengan pertanyaan terbuka, elektabilitasnya mencapai 24, 2 persen.
Pada posisi kedua terdapa Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar alias Demiz, dengan 7,1 persen, dan pada posisi ketiga terdapat Bupati Purwakarta, 4,3 persen.
Pada survei dengan simulasi 20 nama semi terbuka, nama Ridwan Kamil alias Kang Emil masih yang tertinggi yakni mencapai 41,8 persen.
Posisi nomor dua masih diisi oleh Deddy Mizwar dengan 18,0 persen dan posisi ketiga diisi oleh ulama kondang, Abdullah Gymnastiar dengan 8,6 persen.
Dedi Mulyadi berada di nomor empat dengan 8,3 persen.
Pada simulasi tiga nama, posisi ketiga kandidat-kandidat tersebut tidak berubah. Kang Emil masih berada di posisi teratas dengan 46,8 persen, Deddy Mizwar dengan 27,6 persen, dan posisi paling buncit adalah Dedi Mulyadi. Dalam survei tersebut 15,3 persen responden tidak menjawab.
Baca: Mendagri Mengaku Belum Terima Laporan APBD DKI Jakarta
Ridwan Kamil adalah kandidat Calon Gubernur, yang sudah mengantongi dukungan dari Partai Golkar, Partai NasDem dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, TB Ace Hasan Syadzily, di acara pemaparan hasil survei Poltracking, di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2017), mengatakan hasil survei tersebut tidak bisa dijadikan acuan untuk menang Pilkada Jawa Barat.
Walaupun hasil survei terhadap kandidat yang dijagoka Partai Golkar lumayan tinggi, namun keadaan di Jawa Barat sangat rentan terjadi perubahan drastis di saat-saat terakhir. Ia menyebut hal itu dengan mengacu pada Pilkada Jawa Barat 2008 lalu.
Saat itu sejumlah tokoh besar ikut berpartisipasi di Pilkada Jawa Barat, antara lain adalah Agum Gumelar yang merupakan mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial dan Keamanan (Menkopolsoskam) yang sempat menjadi Menteri Pertahanan (Menhan), serta Danny Setiawan yang merupakan Gubernur Jawa Barat. Namun pada saat terakhir pasangan Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf bisa memenangkan pertarungan.
"Nama Aher waktu itu tidak diperhitungkan, artinya bisa cepat diperhitungkan. Saya ingat merekalarinya jauh-jauh hari, tujuh bulan," katanya.
Ia memastikan bahwa Partai Golkar dan partai lain pendukung Kang Emil, akan bekerja keras untuk menjaga elektabilitas alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) itu bisa tetap teratas hingga hari pencoblosan nanti.