Jumat, 3 Oktober 2025

Pilgub Jawa Barat

Elektabilitas Jadi Pertimbangan Golkar Pilih Ridwan Kamil Ketimbang Dedi Mulyadi

Namun, kenyataannya menurut Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, TB Ace Hasan Syadzily, elektabilitas Dedi Mulyadi tidak cukup baik.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/Nurmulia Rekso Purnomo
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, TB Ace Hasan Syadzily. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar sudah meberikan kesempatan kepada Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, untuk membutkikan bahwa dirinya layak untuk diusung sebagai Calon Gubernur di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2018.

Namun, kenyataannya menurut Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, TB Ace Hasan Syadzily, elektabilitas Dedi Mulyadi tidak cukup baik.

Baca: Ditanya Sola Calon Wakil Presiden, Begini Respons Anies Baswedan

Karena itu, Partai Golkar menurut TB Ace Hasan Syadzily, lebih memilih untuk mendukung calon dari luar partai, yakni Ridwan Kamil yang dalam berbagai survei elektabilitasnya lebih baik ketimbang Dedi Mulyadi yang merupakan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat.

"Saya kalau ditanya, keinginan subyektifnya (mendukung) kang Dedi, tapi karena hasil survei kang Dedi ini, yang sudah bekerja keras dan sebagaianya, ternyata elektabilitassnya masih jauh dibangingkan kang Emil," ujarnya dalam diskusi di acara pemaparan hasil survei Poltracking, di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2017).

Baca: Kolega di Komisi III Sebut Bambang Soesatyo Cocok Jadi Ketua DPR

Elektabilitas Dedi Mulyadi yang lebih rendah dibandingkan Ridwan Kamil atau kang Emil, menurut TB Ace Hasan Syadzily, membuat pimpinan partai mempertanyakan efektifitas dari apa yang sudah dilakukan Dedi Mulyadi sebagai bakal cagub sekaligus sebagai pimpinan Golkar di Jawa Barat dalam mendongkrak elektabilitasnya selama ini.

Partai Golkar sendiri, saat ini sedang digadang-gadang akan menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub), yang dipicu penahanan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Setya Novanto.

Baca: Siap Bersaing Dengan Airlangga di Munaslub Golkar, Titiek Soeharto: Kita Lihat Finalnya

Jika munaslub itu jadi digelar, satu agendanya adalah pemilihan Ketua Umum baru yang akan menggantikan Setya Novanto.

Apakah penggantian pimpinan Partai Golkar akan mempengaruhi dukungan partai berlambang pohon beringin itu terhadap Ridwan Kamil, menurut TB Ace Hasan Syadzily, semuanya harus kembali kepada sistem.

Baca: Titiek Soeharto ‎Yakin Munaslub Golkar Untuk Ganti Setya Novanto Segera Berlangsung

Ia menyebut dalam posisi saat ini, apapun bisa terjadi, namun apapun kebijakan yang akan diambil hal itu harus sesuai sistem.

"Kita berangkat dari sistem, kalau pun harus di'riview' (red: evaluasi ulang) mekanismenya, tapi berangkatnya lagi-lagi pada petunjuk pelaksanaan tata cara pemilihan kepala daerah yang sudah disepakati di Partai Golkar," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved