Kata JK, Elektabilitas Golkar Turun karena Imagenya Negatif
Sebelumnya berdasarkan hasil riset lembaga survei Poltracking, elektabilitas Golkar merosot tajam hingga dibawah 11 persen dibawah Gerindra dan PDIP.
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga politisi senior partai Golkar angkat bicara soal menurunya elektabilitas partai Golkar yang dirilis sejumlah lembaga survei.
Kalla mengatakan turunnya elektabilitas Golkar karena image negatif yang menempel pada partai tersebut.
"Tiap hari ada disiarkan, ditangkap, segala macam pake jaket, otomotis itu pasti image negatif. Image negatif itu tercermin dari tadi itu surveinya yang menurun," ujar Kalla di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Selasa (28/11/2017).
Baca: Lagi, Presiden Jokowi Ajak Pemimpin Negara Tanam Pohon
Sebelumnya berdasarkan hasil riset lembaga survei Poltracking, elektabilitas Golkar merosot tajam hingga dibawah 11 persen dibawah Gerindra dan PDIP.
Elektabilitas Golkar hanya 10,9 persen dibawah PDIP yang 23,4 persen serta Gerindra 13,6 persen. Sementara berdasarkan hasil pemilu 2014 lalu elektabilitas Golkar mencapai 14,75 persen.
Kalla mengatakan tidak ada cara lain untuk memperbaiki elektabilitas partai Golkar selain dengan mengganti kepemimpinan. Partai berlambang pohon beringin tersebut, harus dipimpin oleh orang yang bersih.
"Caranya ialah pemimpinnya harus bersih itu saja, sebaliknya. Ini ada masalah harus dipimpin oleh yang bersih, selain (pemimpinnya) mempunyai program yang jelas," pungkasnya.
Saat ini ketua umum Golkar Setya Novanto sedang terlilit kasus hukum. Ia disangka melakukan korupsi proyek KTP elektronik yang merugikan negar hingga RP 2,3 triliun. Desakan mengganti Ketua Umum tersebut terus bermunculan, terutama dari DPD 1 Golkar.