Makassar Biennale 2017 Angkat Tema Kemaritiman
Pameran seni budaya kontemporer (Biennale) bakal digelar di tiga kota secara berurutan yaitu Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pameran seni budaya kontemporer (Biennale) bakal digelar di tiga kota secara berurutan yaitu Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar.
Sebagai pendatang baru di Biennale, Makassar sudah menyiapkan tema Maritim yang mulai digelar pada 8 sampai 28 November 2017.
Alasan Maritim dipilih karena kota Makassar lahir, tumbuh, dan berkembang dari sektor tersebut.
Baca: Golkar Dukung Ridwan Kamil, Nurdin Halid Diutus Bicara Dengan Dedi Mulyadi
"Kota Makassar dari sejarah teks-teks belajar perpustakaan beberapa tempat, hidup, timbul, dan lahir dari kebudayaan Maritim," ujar Direktur Makassar Bienalle 2017 Anwar 'Jimpe' Rachman di Jakarta, Jumat (27/10/2017).
Walaupun terbilang junior di pameran Biennale, Makassar siap bersaing dengan kota-kota lain.
Hal ini dibuktikan melalui tantangan yang diberikan kepada para seniman dalam mengembangkan produk seni kontemporer menggunakan tema Maritim yang selama ini belum pernah ditampilkan.
Baca: Warga Sampai Rela Tidur di Jalan Demi Beri Penghormatan untuk Raja Bhumibol Adulyadej
"Kita menantantang mau tidak temanya maritim? Yaudah kita diskusi dengan seniman," ungkap pria yang akrab dipanggil Jimpe.
Saat ini sudah ada 25 seniman yang siap memamerkan karya mutakhirnya dengan tema maritim di Makassar Biennale.
Selain membuat seni kontemporer dengan tema maritim, seniman dilarang ikut.
Baca: Jaksa Agung Masih Tunggu Berkas Perkara Kasus Hary Tanoe dari Polisi
"Kalau bukan maritim tidak boleh ikut," tegas Jimpe.
Hal yang membedakan Makassar Biennale dengan kota lainnya adalah mengajak pengusaha UKM di ajang pameran seni kontemporer.
Menurut Jimpe, pameran tersebut sekaligus ajang promosi wisatawan dan seniman asing untuk Makassar.