Polri Pantau Pergerakan Anggota ISIS Setelah Tewasnya Maute dan Hapilon
"Sudah dari awal hampir tiga bulan ini, saya kira itu langkah-langkah yang kita lakukan menghadapi (kejadian) Marawi, "
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian Republik Indonesia memantau reaksi jaringan ISIS di Indonesia setelah tewasnya dua pimpinan organisasi afiliasi ISIS di Filipina yakni Omar Khayyam Maute dan Isnilon Hapilon .
"Kita juga melakukan upaya mendeteksi jaringan-jaringan terorisme ke Indoensia, apa reaksi mereka dengan ternetralisirnya sebagian besar wilayah Marawi yang sudah sebagian besar dikuasai pasukan dari Filipina," kata Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Baca: Polri Antisipasi WNI yang Tergabung ISIS Kembali ke Indonesia
Dua hal yang dipantau menurut Tito yakni kemungkinan jaringan ISIS mengirim anggotanya ke Marawi untuk membantu atau melakukan aksi balas dendam (retaliation) terhadap perwakilan Filipina di Indonesia.
"Seperti dalam kasus di tahun 2000 dimana ada serangan dulu, kepada kelompok-kelompok yang ada di Filipina dan kemudian mereka membalas kepada misi Filipina yang ada di Indonesia, di Jakarta," katanya.
Baca: Kejamnya Seorang Ayah Bunuh Istri dan Dua Anaknya
Karena itu, menurut Tito peningkatan pengamanan dilakukan pada perwakilan Filipina di Indonesia, baik itu kantor Kedubes maupun duta besar Filipinanya sendiri.
"Sudah dari awal hampir tiga bulan ini, saya kira itu langkah-langkah yang kita lakukan menghadapi (kejadian) Marawi, " katanya.