Senin, 6 Oktober 2025

Polemik Panglima TNI

Impor Grenade Launcher Untuk Polri Bukan Penghancur Tank

Menurutnya, rencana pengadaan senjata itu sudah disampaikan oleh Polri sejak tahun lalu.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Ryamizard Ryacudu didampingi Direktur utama PT Pindad, Abraham Mose (kelima dari kanan), mencoba senjata sejenis CZ 805 Bren A1 di sela-sela acara Sarasehan Industri Pertahanan di PT Pindad, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Senin (18/9/2017). Pada acara tersebut, Menhan juga meninjau secara langsung kesiapan progress medium tank beserta turret 105 mm kerja sama dengan CMI Defense Belgia. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAMenteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan, pengadaan senjata Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) berikut amunisinya yang dibeli Polri dari Bulgaria sudah mendapatkan izin.

Saat ini sebanyak 280 pucuk SAGL kaliber 40mm dan amunisi granatnya sebanyak 5.932 butir‎ masih tertahan di kargo, Bandara Soekarno-Hatta.

"Sudah sesuai prosedur, tinggal nanti di lapangan serah terimanya segala macam," kata Ryamizard kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/10/2017).

Menurutnya, rencana pengadaan senjata itu sudah disampaikan oleh Polri sejak tahun lalu.

Untuk itu Menhan membantah, senjata itu ilegal.

Namun, Ryamizard tidak menjelaskan secara spesifik koordinasi atas surat tersebut sehingga menimbulkan polemik.

Dirinya hanya menjelaskan, surat tersebut ada di tingkat bawah Kemhan.

"Sudah koordinasi melalui surat. Saya lihat dan baca walaupun tahun lalu, sudah ada suratnya. Berarti sudah izin. Masih tingkat bawah saja. Ke depan Menhan atau siapapun harus mempertegas kembali ya," katanya.

Baca: Sebelum Lengser, Djarot Kebut 100 RPTRA Siap Diresmikan

Lebih lanjut, Ryamizard menyampaikan, berdasarkan analisanya senjata Polri tersebut tidak memiliki kesamaan spresifikasi dengan senjata militer yang mampu menghancurkan kendaraan perang.

"Kalau melihat apa yang saya lihat itu sesuai dengan yang dibutuhkan. Itu adalah alutsista pelempar granat, gas air mata dan lain-lain. Jadi ngga ada untuk menghancurkan tank, itu ga ada," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved