Sabtu, 4 Oktober 2025

Jokowi: Tahun 2019 Tanah di Bali Sudah Sepenuhnya Bersertifikat

Presiden Joko Widodo kembali menerbitkan sertifikat tanah kepada masyarakat sebagai pengakuan atas tanah yang dimiliki masyarakat.

TRIBUN/BIRO PERS
Presiden Joko Widodo (tengah) berfoto bersama para rektor dalam aksi kebangsaan perguruan tinggi melawan radikalisme di Pulau Peninsula Nusa Dua, Bali, Salasa (26/9/2017). Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut diikuti oleh 3000 perguruan tinggi se-Indonesia untuk deklarasi bersama menjaga keutuhan bangsa dengan wadah NKRI sekaligus mencari solusi dan merumuskan langkah yang harus ditempuh menghadapi berkembangnya paham radikalisme yang semakin mengancam bangsa. TRIBUNNEWS/BIRO PERS 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo kembali menerbitkan sertifikat tanah kepada masyarakat sebagai pengakuan atas tanah yang dimiliki masyarakat.

Kali ini sebanyak 6.000 sertifikat diberikan kepada masyarakat khusus di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Penyerahan dilakukan di Taman Kota, Kabupaten Buleleng, pada Selasa siang, 26 September 2017.

Dalam penyerahan kali ini, Presiden Joko Widodo mengabarkan bahwa provinsi Bali kemungkinan besar akan menjadi provinsi pertama yang mana pada tahun 2019 mendatang seluruh masyarakatnya telah memiliki sertifikat tanah.

Baca: Presiden Jokowi Bagikan 1000 KIP di Buleleng

Ia sekaligus mengapresiasi kerja keras Kantor Wilayah Badan Pertanahan Provinsi Bali sembari mengingatkan untuk terus mengupayakan target tersebut.

"Tadi Pak Menteri sudah menyampaikan, di seluruh Bali nanti tahun 2019 sertifikat semuanya sudah diserahkan kepada rakyat. Ini nanti mungkin provinsi pertama di Indonesia yang sertifikatnya sudah diserahkan semua kepada masyarakat," ujar Jokowi yang disambut riuh tepuk tangan masyarakat.

Di Indonesia sendiri, dari sekira 126 juta sertifikat yang semestinya telah diberikan kepada rakyat, baru 46 juta yang mampu terpenuhi.

Maka itu, Jokowi menargetkan percepatan penerbitan sertifikat tersebut kepada rakyat di seluruh Indonesia.

Baca: Ini Daftar 8 Tempat Wisata Karangasem yang Berpotensi Terkena Letusan Gunung Agung

"Tahun ini saya memberikan target kepada menteri sebanyak 5 juta harus diberikan. Tahun depan 7 juta, tahun depannya lagi 9 juta. Karena memang rakyat harus menerima ini," ia menegaskan.

Dengan sertifikat tanah yang dipegang sendiri oleh masyarakat, Presiden berharap kasus sengketa antarindividu maupun antara individu dengan perusahaan maupun pemerintah tak lagi kembali terulang.

"Karena tidak memiliki yang namanya tanda bukti hak atas tanah ini. Sekarang Bapak/Ibu semua sudah pegang ini. Sudah enak sekarang," ucap Jokowi.

Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan, bila masyarakat ingin menggunakan sertifikat tersebut sebagai agunan di bank untuk mendapatkan bantuan dana, ia berharap masyarakat dapat lebih bijak menggunakan bantuan pinjaman dana tersebut. Secara khusus, Presiden meminta agar dana yang didapatkan itu digunakan untuk hal-hal produktif seperti untuk modal usaha.

"Ini barang yang sangat berharga karena merupakan tanda hak hukum atas tanah. Kalau mau pinjam di bank itu dikalkulasi, bisa mencicil tidak? Kalau tidak jangan pinjam," kata Presiden Jokowi.

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved