Lelang Gula Rafinasi Online Dimulai 1 Oktober, UKM Bisa Beli 1 Ton
"Pak Menteri Perdagangan meminta proses lelang memprioritaskan transaksi untuk UKM," katanya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) menyambut lelang online penjualan gula rafinasi yang rencananya akan dilakukan pemerintah pada 1 Oktober 2017 mendatang.
“Selama ini produsen gula rafinasi dituding melakukan perembesan sehingga merugikan gula petani, dengan sistem lelang ini bisa dilacak siapa pelaku perembesannya. Bisa jadi pelakunya adalah pihak pembeli yang melepas sebagian gula yang dibelinya di pasar konsumsi,” kata Wakil Ketua AGRI, Yamin Rahman di Jakarta, Kamis (21/9/2017)
Kendati demikian, ia menyebutkan pada tahap awal lelang tersebut muncul kekhawatiran karena lebih tertuju pada pola yang selama ini membeli gula rafinasi langsung ke pabrik, namun saat ini ada melalui proses administrasi.
Baca: Ada Aktivitas Vulkanik, Pengungsi Gunung Agung Bali Terus Bertambah
Kemudian, pembeli harus mengikuti “barcode system” bahkan melibatkan Sucofindo. “Tapi sistem ini justru positif bagi seluruh stakeholders gula, transparan dan tidak abu-abu termasuk soal pajaknya,” katanya.
Yamin menilai kebijakan pemerintah soal lelang gula ini sangat pro terhadap ekonomi kerakyatan.
"Pak Menteri Perdagangan meminta proses lelang memprioritaskan transaksi untuk UKM," katanya.
Selama ini produsen gula rafinasi kesulitan untuk bertransaksi dengan UKM karena skala permintaannya terlalu kecil.
Namun dengan sistem lelang, sepanjang UKM tersebut terdaftar sebagai member PT PKJ, kebutuhan UKM dapat terpenuhi.
Baca: Zulkifli Hasan : Jadi Santri Harus Bangga, Jangan Minder
Di dalam sistem lelang tersebut, para UKM dimungkinkan melakukan pembelian sebanyak 1 ton gula rafinasi. Sistem itu sendiri sudah diujicobakan dan terjual sebanyak 400 ton.
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Bachrul Chairi mengatakan uji coba sudah dimanfaatkan oleh industri kecil dan menengah (IKM).
Mereka membeli GKR senilai Rp8.600 per kilogram, lebih murah dari harga eceran yang selama ini mereka dapatkan Rp12.500 per kilogram, katanya.
Sementara itu, Asosiasi Industri Kecil dan Menengah Agro (AIKMA) mengaku siap mengikuti lelang gula rafinasi yang akan dilakukan pada 1 Oktober mendatang.
Ketua AIKMA Jawa Barat Suyono mengatakan asosiasi siap untuk menyerap 70.000 ton gula rafinasi. "Kita sudah siap semua lahir batin persyaratannya," katanya.