Fadli Zon: DPR RI Dorong Pembangunan Berkelanjutan di Forum Parlemen Dunia
"Saya sendiri memimpin Second Plenary Session yang mengangkat tema 'Ending Violence and Sustaining Peace',"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang membidangi diplomasi parlemen, menyatakan sidang World Parliamentary Forum On Sustainable Development, lahir atas inisiatif aktif DPR RI dalam mendukung agenda Sustainable Developments Goals (SDGs).
Indonesia menjadi tuan rumah forum parlemen dunia yang digelar di Nusa Dua Bali, mulai tanggal 6 sampai 7 September 2017.
Delegasi dari 47 parlemen dunia dan international akan hadir.
Beberapa diantaranya adalah dari Qatar, Kanada, Turki, Korea Selatan, India, Chile, Fiji, Ghana, Zimbabwe, Ecuador, Iran, Jordan, Mexico, dan Portugal.
Adapun 19 Observer yang hadir antara lain ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA), UNDP, European Union, dan Migran Care. Hadir juga para pimpinan parlemen dari sejumlah negara.
Baca: Jokowi Minta Projo Kampanye Dini, PDIP: Apa yang Salah?
"Forum ini adalah forum tingkat dunia pertama yang secara khusus membahas penguatan peran parlemen dunia dalam mendukung pencapaian SDGs pada 2030. Forum ini juga sebagai bukti peran strategis DPR RI dalam diplomasi parlemen di dunia," kata Fadli dalam keterangan yang diterima, Kamis (7/9/2017).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menjelaskan, sejumlah agenda strategis yang termuat di dalam SDGs dibahas secara mendalam dalam forum ini.
Fadli memaparkan bahwa dalam forum ini diselenggarakan tiga Plenary Session dan lima Panel Discussion.
"Forum ini berjalan sangat produktif dan efektif," katanya.
Lanjut dia, total akan ada 8 sesi diskusi, yang membahas sejumlah isu.
"Beberapa isu yang dibahas antara lain climate change, violence and sustaining peace, inclusive development, corruption, gender equality, dan regional cooperation," katanya.
Fadli menjelaskan, isu-isu yang diangkat dalam forum ini sangat relevan dalam merespon problem global yang saat ini terjadi.
"Saya sendiri memimpin Second Plenary Session yang mengangkat tema 'Ending Violence and Sustaining Peace'," kata Fadli.
Baca: Isu Rohingya Dipakai Untuk Serang Pemerintah Jokowi, Politikus PDIP Minta Polri Antisipasi Dini
Dalam sesi yang ia pimpin ditegaskan satu tantangan pembangunan berkelanjutan adalah masih terjadinya aksi-aksi kekerasan kemanusiaan.
Tragedi kemanusiaan yang terjadi saat ini di sejumlah tempat masih menjadi tantangan yang belum bisa ditangani secara tuntas.
"Melalui forum ini, hampir seluruh delegasi menyatakan kecamannya terhadap tragedi kemanusiaan di Myanmar, Syria, dan Palestina," katanya.
Dalam diskusi disepakati jika tragedi kemanusiaan menghambat pencapaian SDGs 2030.
"Pembangunan berkelanjutan tidak akan tercapai tanpa adanya perdamaian," kata Fadli.
Fadli Zon berharap World Parliamentary Forum On Sustainable Development kali ini semakin memperkuat komitmen parlemen di seluruh dunia dalam mensukseskan pencapaian SDGs 2030.
"SDGs 2030 akan terwujud jika seluruh pemangku kepentingan, termasuk Parlemen, dapat menjalin kemitraan kolaboratif. Melalui peran legislasi, budgeting, pengawasan, serta peran perwakilan, parlemen memiliki posisi strategis dalam mempercepat pencapaian target-target SDGs," katanya.