Senin, 6 Oktober 2025

Pesan Jokowi Saat Bagikan KIP: Kalau Ketahuan untuk Beli Pulsa, Kartunya Dicabut

Presiden Joko Widodo beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju SMA Negeri 1 Sukabumi pada Kamis (31/8/2017).

Foto: Biro Pers Setpres
Jokowi Bagikan KIP 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju SMA Negeri 1 Sukabumi pada Kamis (31/8/2017).

Berdasarkan keterangan Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Presiden menyerahkan 1.211 Kartu Indonesia Pintar kepada siswa SD, SMP, SMA, SMK, dan juga program kesetaraan yang ada di Kota Sukabumi.

Masing-masing siswa mendapat bantuan dana yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat pendidikan. Untuk siswa SD Rp450.000, SMP Rp750.000, sedangkan SMA/SMK Rp1.000.000.

Baca: Viral di Media Sosial, Ini Isi Karung yang Dibuang di Sungai Wonosobo

Bantuan tersebut diberikan pemerintah sebagai upaya memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh anak Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Oleh sebab itu, Presiden berpesan kepada para siswa agar menggunakan bantuan tersebut untuk memenuhi keperluan sekolah dan pendidikan.

"Uang itu hanya dipakai untuk keperluan pendidikan dan sekolah. Kalau ketahuan untuk membeli pulsa, mohon maaf kartunya dicabut. Kita ingin anak-anak belajar dengan baik sehingga pintar dan nantinya menjadi aset yang berharga bagi bangsa," kata Presiden.

Baca: Tipu Wanita Rp100 Juta, Kopassus Gadungan Ditangkap Polisi

Terlebih lagi menjelang era kompetisi di masa mendatang, anak-anak Indonesia harus bisa bersaing di dunia internasional.

Untuk itu, para siswa harus belajar dengan baik guna mempersiapkan diri menghadapi persaingan di masa mendatang.

Jokowi
Presiden Jokowi Bagikan KIP

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyerahkan bantuan sosial sebesar Rp1.890.000 melalui Program Keluarga Harapan (PKH) yang dapat diambil dalam empat tahap.

Adapun dalam kunjungan kali ini, Presiden menyerahkan sebanyak 800 PKH.

Presiden mengingatkan agar bantuan PKH ini digunakan untuk keperluan pendidikan atau kesehatan.

"Kalau memang dibutuhkan untuk keperluan anak-anak kita, gizi anak, pendidikan anak, boleh, Jangan untuk beli pulsa atau rokok. Nanti dicabut (bantuannya)," ucap Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut, di antaranya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved