Arief Poyuono Beberkan Kronologis Pernyataan Wajar PDIP Disamakan dengan PKI
Arief kemudian menceritakan, awal mula keluarnya pernyataan yang menyamakan PDIP dengan PKI.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono dilaporkan ke polisi karena ucapannya yang menyamakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Arief dilaporkan oleh Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) dan politikus PDIP ke sejumlah Polda, yakni Polda Riau, Polda Metro Jaya, dan Polda Bali.
Arief dituduh telah mencemarkan nama baik PDIP, dan dilaporkan dengan pasal 156 KUHP, pasal 310 KUHP dan pasal 311 KUHP.
Baca: Pengelola Green Pramuka Siap Jelaskan Permasalahan dengan Komika Acho
"Saya menyatakan siap untuk menghadapi laporan-laporan terhadap saya. Biarkan saja, itu hak mereka untuk melaporkan. Nanti saya tinggal jelaskan ke polisi," kata Arief dalam keterangan tertulis, Senin (7/8/2017)
Menurut Arief, ucapan tentang PDIP sama dengan PKI itu merupakan tanggapan atas pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
"Saya hanya bilang, wajar saja kalau PDIP sering disebut seperti itu. Lihat kata-kata wajar saja, bukan saya yang bilang. Tapi di sosmed sering disebut PKI. Saya hanya menanggapi," kata dia.
Arief kemudian menceritakan, awal mula keluarnya pernyataan yang menyamakan PDIP dengan PKI.
Kejadian bermula, ketika seorang wartawan meminta tanggapan kepada Arief untuk mengomentari pernyataan Hasto itu.
"Saya dikirimkan tautan berita oleh seorang wartawan dan saya diminta menanggapi," katanya.
Berita itu memuat pernyataan tertulis Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut agar Prabowo jangan berambisi menjadi presiden. Berita itu tertanggal Sabtu (29/7/2017).
Dalam berita itu pula, kata Arief, Hasto 'mengeluh' bahwa PDIP dihabisi di parlemen dan di luar parlemen. Salah satu upaya menghabisi PDIP diluar parlemen, kata Hasto, adalah dengan mengaitkan partai bentukan Megawati Soekarnoputri itu dengan PKI.
Kata Hasto, lanjut Arief, jadi salah besar kalau dinilai dan dituduh bahwa PDIP sama dengan PKI karena sangat tegas dan kokoh PDIP berada di bawah Pancasila.
Hasto mengatakan, yang menuduh PDIP dengan PKI itu bagaikan sengkuni dalam dunia pewayangan. Sengkuni baru diruwat di Jogya
Arief kemudian memberikan tanggapan dan menyebarkan tulisannya kepada rekan-rekan.