Sabtu, 4 Oktober 2025

Penyidik KPK Diteror

Novel Sebut Jenderal Terlibat, Polisi: Siapa? Buktinya Apa? Saksinya Siapa?

Ia menuding adanya keterlibatan seorang jenderal di tubuh Polri, sehingga pengusutan menjadi lamban.

Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews.com/ Dennis Destryawan
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi mempertanyakan tudingan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, bahwa ada keterlibatan oknum jenderal dalam kasus penyerangannya.

Novel disiram air keras oleh dua orang tidak dikenal. Kedua pelaku belum terungkap.

Ia menuding adanya keterlibatan seorang jenderal di tubuh Polri, sehingga pengusutan menjadi lamban.

Novel saat diwawancarai salah satu televisi swasta menyebut ada dua kubu polri yang berjalan beriringan dengan niat yang berbeda.

Satu kubu berniat 'mengancam' sedangkan satu lagi melindungi dirinya.

Menanggapi itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, tudingan Novel harus dibuktikan berdasarkan data yang akurat, jangan sampai hanya sebatas tudingan.

"Harus ada bukti dong, kalau ada yang menuduh ada keterlibatan jenderal dan sebagainya. Siapa? Buktinya apa? Saksinya siapa? Jadi kan' dia sebagai seorang penyidik tahu," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (2/8/2017).

Argo mengatakan, sebaiknya Novel tidak perlu menyampaikan ke media yang hanya akan menggiring opini berbeda dimata masyarakat.

"Kalau misalnya kepolisian selama ini cuma dituduh terus ya toh, kan' nanti kan' membuat masyarakat tidak percaya kepada kepolisian. Sampaikan saja, kita sudah biasa polisi difitnah," ucap Argo.

Argo mengatakan, keterangan Novel sebaiknya dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP), sehingga penyidik menemukan titik terang dan mampu menyelesaikan kasus yang sudah berjalan lebih dari tiga bulan tersebut.

"Kita mengharapkan, Mas Novel mau menyampaikan dalam bentuk Berita Acara. Kan' banyak sekali informasi yang disampaikan, silahkan dituangkan dalam Berita Acara. Jam berapa pun, kapan pun, kita siap untuk mendampingi KPK. Artinya, nanti ke sana untuk meriksa, untuk Berita Acara," ucap Argo.

Argo menerangkan, polisi telah melakukan empat kali olah tempat kejadian perkara, memeriksa 56 saksi, 50 rekaman CCTV, dan 100 toko kimia.

Polisi telah membuat dua sketsa wajah, meski belum merujuk pada pelaku penyerangan dalam peristiwa yang terjadi 11 April 2017 lalu,

"Sudah banyak perkembangan yang kita lakukan mulai dari 11 April," kata Argo.

Novel diserang oleh dua orang tidak dikenal 11 April lalu. Diserang seusai melaksanakan salat subuh di Masjid Al-Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Sudah lewat 113 hari, polisi belum menangkap pelaku penyerangan. Sementara Novel, masih berada di Singapura untuk penyembuhan kedua matanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved