KY Tekankan Pentingnya Kualitas dan Integritas Dalam Seleksi Calon Hakim Agung
"Kualitas kan mungkin bisa diperbaiki dengan cara belajar, tapi kalau integritas itu (sulit),"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Bidang Rekrutmen Hakim Komisi Yudisial (KY) Maradaman Harahap menyebut kualitas dan integritas merupakan hal terpenting dalam proses seleksi Calon Hakim Agung RI tahun 2017.
"Tentu kualitasnya juga menjadi perhatian, tapi yang paling urgent adalah integritas, seorang Hakim harus berintegritas," ujar Maradaman Harahap di Komisi Yudisial, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2017).
Ia menjelaskan, kualitas dan integritas merupakan dua hal berbeda.
Dalam proses seleksi, para calon masih bisa meningkatkan kualitas mereka melalui cara belajar.
Namun beda halnya dengan integritas, integritas tidak bisa diperoleh melalui penambahan wawasan.
"Kualitas kan mungkin bisa diperbaiki dengan cara belajar, tapi kalau integritas itu (sulit)," jelas Maradaman Harahap.
Menurutnya, integritas seseorang bisa terlihat dari perbuatannya.
Jika perbuatan yang selama ini dilakukan calon tersebut buruk, tentunya ia tidak seharusnya menjadi seorang negarawan.
"Seseorang yang sudah terbiasa melakukan perbuatan yang tercela, ya nggak pantas jadi seorang negarawan," katanya.
Integritas dan kualitas sangat penting bagi seorang Hakim Agung.
"Jadi yang diutamakan adalah integritas, juga tentu tidak melupakan kualitasnya, masa orang bodoh jadi Hakim Agung? Kan nggak (mungkin) lah ya," kata Harahap.
Terkait rekam jejak para calon, ia menuturkan, tentunya laporan-laporan dari masyarakat merupakan acuan bagi KY dalam menindaklanjuti proses seleksi tersebut.
"Oh ketahuan, kan banyak laporan masyarakat, kita kan menindaklanjuti, kami menelusuri, dimana dia bertugas juga kita telusuri," katanya.
Berikut nama dan jabatan 14 Calon Hakim Agung tersebut, yakni: