Diduga Main Curang Bisnis Beras, PT IBU dan PT Sakti Raup Untung Triliunan Rupiah
Menurut Ari, praktik tersebut membuat para petani lebih memilih menjual gabahnya kepada kedua perusahaan tersebut.
Amran memperkirakan, pelaku pengoplosan beras kemasan ini meraup keuntungan yang sangat besar dari kecurangan yang dilakukannya.
“Berarti ada selisih sekitar Rp 14.000 per kilogram. Katakanlah selisihnya Rp 10.000 per kilogram dari harga semula, jika itu dikali 1 juta, berarti Rp 10 triliun selisihnya. Kalau itu yang terjadi, ini akan menekan konsumen dan membuat konsumen menjerit, tapi petaninya tidak dapat apa-apa,” ungkap Amran dalam keterangan tertulis, Jumat (21/7/2017).
Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian memperkirakan para pelaku yang menjadikan beras bersubsidi menjadi menjadi beras medium itu bisa meraup keuntungan ratusan triliun sejak beroperasi. Sebaliknya, negara dan masyatakat dirugikan karena beras kemasan yang dibeli dengan harga mahal ternyata beras bersubsidi dengan minim kandungan gizi.
"Para pelaku 'middleman' di Indonesia ini bisa meraup untung yang tidak wajar hingga Rp400 triliun. Bayangkan saja yang disita saat ini sebanyak 1.161 ton, kemudian dikali dengan keuntungan mereka yang mencapai Rp10 ribu," ujar Tito.
Penulis: Abdul Qodir