Minggu, 5 Oktober 2025

Polisi Diserang

Penusukan Brimob di Masjid Blok M, Aksi Lone Wolf Sangat Berbahaya

Mulyadi, terduga pelaku penusukan personel Brimob di Masjid Faletehan tidak terkait jaringan teroris.

Editor: Hasanudin Aco
Alex Suban/Alex Suban
Anggota Brimob berjaga saat rekan-rekannya dari Brimob dan Polisi Lalu Lintas melakukan apel di depan kantor Polsubsektor Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (2/7/2017). Mengantisipasi aksi teror yang mengarah kepada personil kepolisian, polisi menerapkan Buddy Sistem di mana anggota saling melindungi. (Warta Kota/Alex Suban) 

Dengan cara tetap obyektif dan tidak membiarkan kepolisian menjadi alat kekuasaan, kata Didik maka salah satu cara untuk meredam dan menghindarkan dari kebencian.

"Polisi harus menjadi pengayom seluruh masyarakat," tutur Didik.

Sebelumnya, berdasarkan penelusuran Densus 88 diketahui bahwa Mulyadi terduga pelaku merupakan simpatisan ISIS.

"Terduga pelaku merupakan‎ simpatisan ISIS yang terkooptasi radikal dari materi-materi yang diunggah pada website radikal maupun grup-grup messenger radikal yang diikutinya," ujar Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Rikwanto, Minggu (2/7/2017).

Jenderal bintang satu ini melanjutkan dari temuan barang bukti yang ada, diduga Mulyadi merupakan simpatisan ISIS secara unstruktur.

Dimana dia diduga tidak bergabung dengan kelompok jaringan teror yang ada di Indonesia.

"Terduga melakukan aksinya secara lone wolf, yang diduga termotivasi dari maraknya materi yang diunggah pada grub telegram radikal soal amaliyah dengan modus penusukan kepada anggota Polri lalu merampas senjata," tambah mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved