Selasa, 7 Oktober 2025

Waspadai! 400 WNI Bergabung dengan ISIS ke Suriah

Harus diingat juga, bahwa kelompok yang berpartisipasi dalam kekisruhan di Suriah bukan hanya ISIS, dan bukan hanya ISIS

Editor: Hendra Gunawan
Capture Youtube

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Syawaluddin Pakpahan (43), salah seorang pelaku teror di Mapolda Sumatera Utara di hari raya Idul Fitri, pada hari Minggu lalu (25/6/2017), menurut pengamat terorisme Al Chaidar, adalah alumni Suriah pertama yang melakukan aksi teror di Indonesia.

Saat dihubungi Tribunnews, Al Chaidar mengaku mendapat informasi, bahwa sudah ada sekitar 400 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang berangkat ke Suriah untuk mendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), dan pulang ke Indonesia.

"Sekitar empat ratusan orang yang sempat bergabung dengan ISIS, mereka semua perlu dipantau, " ujarnya.

Ia menyebut para alumni Suriah pendukung ISIS itu tersebar di berbagai kota-kota besar di Indonesia, tidak hanya di Sumatera Utara, tapi juga ada di Aceh, Riau, Bengkulu, Banten hingga Jawa Barat. Mereka menurutnya masih terus menjalin komunikasi.

"Perlu diingat juga, pimpinan ISIS Abu Bakr Al Baghdadi sudah memerintahkan pendukung ISIS untuk melakukan jihad di tempatnya masing-masing, karena situasi di Suriah sudah semakin tidak menentu," katanya.

Hal itu berarti para alumni Suriah pendukung ISIS yang sempat mendapatkan pelatihan perang di Suriah, akan mempraktikan ilmu-ilmu yang mereka dapat dengan menggelar teror di tanah air. Ia khawatir aksi di Mapolda Sumatera Utara, bukanlah aksi terakhir.

"Sasaran utama mereka adalah anggota Polri, tapi masyarakat bisa saja ikutan jadi korban, tidak menutup kemungkinan," ujarnya.

Harus diingat juga, bahwa kelompok yang berpartisipasi dalam kekisruhan di Suriah bukan hanya ISIS, dan bukan hanya ISIS yang merekrut kombatan dari Indonesia. Kelompok lain yang juga merekrut WNI adalah Jabhat Al-Nusra.

"Menurut saya Jabhat Al Nusra beda dengan ISIS, mereka tidak berpotensi melakukan teror di Indonesia, yang harus di pantau yang ikut ISIS," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved