Full Day School
Hasil Penelitian: Sekolah Lebih Lama Belajar Hasilkan Nilai Siswa Yang Lebih Tinggi
Tatang mengingatkan fasilitas di sekolah Jaringan Islam Terpadu lebih baik dibandingkan dengan sekolah-sekolah Islam lainnya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan kajian, sekolah yang menerapkan jam belajar lebih lama ternyata menghasilkan murid yang memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan murid yang belajar pada jam normal.
Penelitian terssebut berdasarkan hasil Penekun Kajian Pendidikan, Anggota The James Coleman Associations Tatang Muttaqin yang membut study terhadap 125 ribu siswa di 3.150 sekolah NU, Muhammadiyah dan Jaringan Islam Terpadu.
"NU dan Muhamadiyah sekolahnya biasa, lebih banyak tidak banyak full day school," kata Tatang saat diskusi bertajuk 'Full Day School, Jadi?'di RM Gado Gado Boplo, Menteng, Jakarta, Sabtu (17/6/2017).
Menurut dia, sekolah-sekolah Jaringan Islam Terpadu banyak tersebar di daerah kelompok menengah sementara sekolah milik NU dan Muhammadiyah banyak di daerah kabupaten.
"Dengan saya pertimbangkan dari level individu siswa kemudian orang tua sampai juga kabupaten kota, itu tunjukkan memang lama sekolah itu berpengaruh," kata dia.
Hanya saja, Tatang mengingatkan fasilitas di sekolah Jaringan Islam Terpadu lebih baik dibandingkan dengan sekolah-sekolah Islam lainnya.
Mulai dari kompetensi guru, biaya penunjang pendidikan dan yang lainnya.
"Kondisi itu berdampak signifikan terhadap prestasi secara rerata ujian nasional sekolah Ismam terpadu lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah Muhammadiyah dan NU," tukas Tatang.
Sekadar informasi, Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2017 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru yang mulai berlaku 2 Juni 2017.
Peraturan Pemerintah ini mengatur penerapan delapan jam belajar sehari dan lima hari masuk sekolah dalam sepekan.