Dua Kursi Wantimpres Kosong, Rusdi Kirana Pilih jadi Duta Besar
Rusdi Kirana mengaku dirinya sendiri yang meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar menjabat sebagai duta besar.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar Luar Biasa dan Berkekuatan Penuh Indonesia untuk Malaysia Rusdi Kirana mengaku dirinya sendiri yang meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar menjabat sebagai duta besar.
"Saya tidak pernah ditawari duta besar negara lain, tapi saya meminta, mohon kepada Pak Presiden, khusus di Malaysia," kata Rusdi Kirana.
Rusdi Kirana menjelaskan mengapa dirinya menginginkan jabatan sebagai Dubes di Malaysia.
Tahun 2003 silam, dia berdiskusi dengan Buya Syafi'i Maarif yang pada saat itu Ketua Umum Muhammadiyah terkait keberadaan Tenaga Kerja Wanita.
"Saya bilang kalau suatu hari bisnis saya settle, saya mau ngurusin tenaga kerja wanita. Karena bagi saya sekali lagi itu hal yang terpaksa dilakukan oleh warga tersebut untuk mencari nafkahnya," kata Rusdi.
Ia kemudian memastikan mundur sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Soal siapa nama yang akan menggantikannya sebagai Wantimpres, Rusdi Kirana tak banyak berbicara.
"Sudah dilepas," kata Rusdi.
Chairman atau pemilik Maskapai Penerbangan Lion Air ini mengaku siapa yang akan menggantikan dirinya sebagai wantimpres, tergantung oleh keputusan dari Presiden Jokowi.
"Itu tergantung Presiden," ucap politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu.
Baca: Pelajar SMA Tewas Mendekap Ibunya yang Sekarat
Hingga kini, ada dua kursi Wantimpres yang kosong sepeninggal Rusdi Kirana dan almarhum KH Hasyim Muzadi.
Pihak Istana juga belum memberikan tanggapan terkait siapa yang akan ditunjuk untuk mengisi dua jabatan itu.
Kemarin, selain Rusdi Kirana, Presiden juga melantik lima Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) untuk negara-negara sahabat di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/5/2017).
Prosesi pelantikan diawali pembacaan Keputusan Presiden Nomor 57p tahun 2017 tentang Pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh oleh Deputi Bidang Administrasi dan Aparatur Kementerian Sekretariat Negara.
Setelah pembacaan Keppres, prosesi pelantikan dilanjutkan dengan pengambilan sumpah jabatan di depan rohaniwan, dengan kitab suci agama masing-masing dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi.
Acara diakhiri dengan penandatanganan berita acara pengambilan sumpah jabatan dan sesi pengucapan salam.
Berikut enam dubes yang dilantik:
1. Ferry Adamhar sebagai Duta Besar RI untuk Yunani
2. Arto Suryodipuro sebagai Duta Besar RI untuk India
3. Rina Soemarno sebagai Duta Besar RI untuk Bangladesh
4. Wieke Adiwoso sebagai Duta Besar RI untuk Slovakia
5. Radar Pardede sebagai Duta Besar RI untuk Tanzania
6. Rusdi Kirana sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia
Presiden juga menerima surat kepercayaan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh negara sahabat untuk Indonesia.
Para Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh yang menyerahkan surat kepercayaan dari negaranya yaitu Jepang, Trinidad dan Tobago, Spanyol, Ekuador dan Thailand.
Acara dimulai dengan penyambutan kedatangan Duta Besar oleh Korps Musik Pasukan Pengamanan Presiden yang memainkan lagu kebangsaan masing-masing negara.
Setelah itu, kelima Duta Besar Negara Sahabat masuk ke ruang Credential untuk menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Jokowi, sambil disaksikan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Wakil Menteri Luar Negeri A.M Fachir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan beberapa pejabat lainnya.
Para duta besar yang menerima surat kepercayaan kepada Presiden Jokowi:
Duta Besar Negara Thailand untuk Indonesia Pitchayaphant Charnbhumidol
Duta Besar Spanyol untuk Indonesia Jose Maria Matres Manso
Duta Besar Ekuador untuk Indonesia Fabian Valdivieso Egueguren
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii
Duta Besar Trinidad dan Tobago untuk Indonesia Dave Chandalal Persad. (tribun/nic)