Gejala Intoleransi Mulai Muncul di Baubau
"Kegiatan nyata kami yang sudah dilakukan disini adalah melakukan pencegahan intoleransi dan radikalisme. Terus terang soal gejala itu kami lihat ada
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BAUBAU - Danramil Kota Baubau, Mayor Infantri Buhari Zau mengatakan pihaknya turut mengamati adanya gejala-gejala intoleransi dan radikalisme di wilayah Baubau, Sulawesi Tenggara.
Buhari Zau mengatakan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam diskusi bertajuk: Antisipasi Intoleransi dan Paham Radikalisme untuk Mempertahankan Keutuhan NKRI, Rabu (17/6/2017) di ruang pertemuan kantor Bupati Bau-Bau.
Acara tersebut turut dihadiri beberapa narasumber lain seperti rektor , Ketua Pengadilan Agama Baubau, Kapolres Baubau, Karo Penmas Mabes Polri, dan lainnya.
"Kegiatan nyata kami yang sudah dilakukan disini adalah melakukan pencegahan intoleransi dan radikalisme. Terus terang soal gejala itu kami lihat ada," ungkap Buhari Zau.
Buhari Zau melanjutkan seluruh gejala-gejala intoleransi itu sudah disampaikan ke Polri.
Pihaknya berharap Polri bisa menindaklanjuti agar Baubau tetap terjaga nilai toleransinya.
"Kami hanya membantu mengamati dan mengawasi ormas yang sifatnya negatif. Semua berkas itu sudah disampaikan ke Polri karena penindakan dilakukan Polri," kata Buhari Zau.
Lebih lanjut, Kapolres Baubau, AKBP Suryo Aji menyampaikan pihaknya sudah melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi intoleransi dan radikalisme agar tidak berkembang.
Langkah pertama yakni mengedepankan kearifan lokal melalui Bhabinkamtibmas yang melakukan pendekatan ke keluarga agar meneruskan ke anak-anak lantaran anak-anak rawan dimasuki kelompok tertentu.
"Langkah kedua, dengan mendatangi tokoh agama untuk melakukan diskusi dan menyamakan persepsi. Langkah ketiga, kami mendatangi tokoh pendidikan mulai dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi," kata Suryo Aji.
Langkah lainnya, Suryo Aji juga mengaku akan melibatkan tokoh pemuda, LSM hingga media untuk ikut membantu memerangi intoleransi dan radikalisme.