Pilgub DKI Jakarta
Usai Pilkada DKI, Jokowi Singgung Reshuffle Kabinet, Akankah Ahok Diangkat Jadi Menteri?
Isu itu pertama kali disinggung Jokowi dalam Kongres Ekonomi Umat yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu (2
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Reshuffle atau perombakan kabinet kerja Presiden Joko Widodo kembali berhembus ke publik.
Isu itu pertama kali disinggung Jokowi dalam Kongres Ekonomi Umat yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu (22/4/2017) lalu.
Jokowi mengatakan jika menterinya tidak mampu mencapai target, pergantian atau pergeseran posisi menteri alias reshuffle adalah jawabannya.
"Kalau memang tidak selesai, pasti urusannya akan lain. Bisa diganti, bisa digeser, bisa dicopot dan yang lain-lainnya. Ya saya blak-blakan saja. Dengan menteri juga seperti itu," ujar Jokowi.
Pro dan kontra mengenai rencana Jokowi merombak kabinetnya bermunculan.
Baca: Jokowi Beri Sinyal Reshuffle Kabinet, NasDem: Menteri Tak Capai Target Mundur Saja
Apalagi wacana ini muncul usai Pilkada DKI Jakarta.
Berbagai isu mencuat ke publik.
Diantaranya mengenai isu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan dipolot jadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Basuki yang kalah di Pilgub DKI Jakarta, oleh Partai Golkar sebagai salah satu pendukung Ahok di Pilkada DKI mengaku bingung jika Ahok menjadi Mendagri.
Pasalnya masih ada Tjahjo Kumolo yang menjabat pada kursi Mendagri.
"Kok mendukung, pak Tjahjo gimana," ujar Sekjen Golkar Idrus Marham, di kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa (25/4/2017) seperti dilaporkan wartawan Tribunnews.com Adiatma Fajar.
Baca: Jusuf Kalla:Reshuffle Kabinet Tergantung Dari Cara Penilaian Presiden
Tjahjo menyerahkan sepenuhnya masalah reshuffle Menteri kepada Presiden Joko Widodo.
Menurut Golkar hal tersebut adalah hak preogatif Presiden untuk mencopot Tjahjo Kumolo dan memasang Ahok sebagai Mendagri.