Penyidik KPK Diteror
Saksi Mata: Pelaku Sempat Menoleh ke Novel yang Berteriak Kesakitan
Bahkan, ia melihat pria yang mengendarai motor sempat menoleh ke arah Novel yang sedang kesakitan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sumarni Supandi (67) diperiksa polisi lantaran berada di lokasi kejadian saat penyidik senior KPK, Novel Baswedan, disiram dua pemotor sepulang salat subuh dari masjid dekat rumahnya, di Jalan Deposito T No 08 RT 03 RW 10, Pesanggrahan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017) pukul 05.10 WIB.
Sumarni mengaku sempat melihat dua pria berperawakan besar dengan sepeda motor melewati dirinya sesaat Novel disiram air keras di belakangnya.
Bahkan, ia melihat pria yang mengendarai motor sempat menoleh ke arah Novel yang sedang kesakitan.
"Jalan motornya enggak ngebut banget. Sedang-sedang aja. Pas motornya lewatin saya, yang laki-laki di bagian depan motor sempat nengok ke belakang ke arah saya dan Pak Novel," ujar Sumarni saat ditemui di kediamannya.
Sumarni tak mengetahui wajah kedua pria tetsebut.
Sebab, di lokasi kejadian minim penerangan jalan dan kedua pria itu menggunakan jaket dan helm tertutup.
Kepala Novel sempat terbentur batang pohon saat berusaha berjalan kembali ke Masjid Al Ihsan untuk mencari pertolongan ke para jemaah.
Dan seorang tukang bangunan bernama Iman membantu memapah Novel ke tempat air wudhu masjid.
Imam Masjid Al Ihsan, Abdur Rahim Hasan, menceritakan, warga yang membantu memapah Novel itu bercerita dua pelaku menyiram Novel dari atas motor matic besar.
"Yang tahu itu warga yang pertama kali bantu Pak Novel. Dia cerita lihat dua orang tinggi besar naik motor matic kabur setelah nyiram ke Pak Novel," ujarnya
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Dwiyono, yang menengok Novel di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading juga menyatakan, pelaku penyiraman air keras terhadap Novel dilakukan oleh dua laki-laki dengan menaiki motor matic.
"Masih dalam pengembangan kami. Dari keterangan korban (Novel Baswedan) dan saksi, tersangka diduga ada dua orang dengan menggunakan motor matic jenis bebek," ujar Dwiyono.