Jumat, 3 Oktober 2025

Penyidik KPK Diteror

Novel Baswedan: Tuhan Itu Lebih Besar Dari Orang-orang yang Mengancam

"Tapi, Novel bilang ke kami, 'karena kita merawat religiusitas itu, kita percaya bahwa tuhan itu lebih besar dari orang-orang yang mengancam',"

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menggunakan kursi roda saat akan dibawa ke RS Jakarta Eye Center dari RS Mitra Kekuarga, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4/2017). Novel Baswedan dipindahkan ke RS Jakarta Eye Center untuk menjalani perawatan lanjutan usai dirinya mengalami serangan fisik dari orang tak dikenal dengan menggunakan cairan yang diduga air keras yang membuat Novel Baswedan mengalami luka serius di sekitar wajah. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Aznar Simanjuntak sempat membesuk Novel Baswedan di Rumah Sakit Jakarta Eye Center (JEC), Menteng, Jakarta Pusat.

Dahnil membesuk penydik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut sekitar pukul 16.45 WIB.

Dahnil sempat berbincang dengan Novel mengenai kondisi kesehatannya.

Dahnil sempat menyampaikan kepada Novel untuk sabar menghadapi kondisinya saat ini.

Dahnil merasa kagum, meski Novel kerap diteror terkait pekerjaannya, Novel masih bertahan menjadi penyidik KPK.

"Kami sering mengulang-ngulang diskusi kalau bareng novel, 'mas, kalau orang lain, orang yang tidak bertuhan, orang yang tidak punya religiusitas tinggi, pasti sudah berhenti jadi penyidik KPK'," ujar Dahnil di RS JEC, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/4/2017).

Baca: Iluni FHUI Desak Kepolisian Secepatnya Tuntaskan Kasus Teror Terhadap Novel Baswedan

Baca: Abraham Samad: Bagi KPK Teror Sudah Jadi Sarapan Pagi

Baca: PP Pemuda Muhammadiyah Ultimatum Polri Selesaikan Kasus Teror Terhadap Novel Satu Minggu

Dahnil menjelaskan, sebagai penyidik KPK, Novel kerap mengubah-ubah kebiasaannya.

Misal, saat berangkat ke kantor, Novel mengubah kendaraan yang ditumpanginya, seperti naik kendaraan roda dua atau roda empat pribadi.

Terkadang, ia menumpang transportasi online berbasis aplikasi.

Hanya, ada satu kebiasaan yang tak pernah diubah Novel yakni salat Subuh berjamaah di masjid Al Ihsan dekat kediamannya, Jalan Deposito T Nomor 8, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Seperti Selasa (11/4/2017), usai salat Subuh, Novel diteror dua orang pengendara motor tak dikenal dengan disiram air keras.

Meski diteror, ucap Dahnil, Novel tetap meyakini sudah di jalan yang benar memberantas para koruptor Indonesia.

"Tapi, Novel bilang ke kami, 'karena kita merawat religiusitas itu, kita percaya bahwa tuhan itu lebih besar dari orang-orang yang mengancam'," ujar Dahnil mengulang perkataan Novel.

Dengan keyakinannya tersebut, menurut Dahnil, Novel tidak pernah merasa takut.

Selain itu, menurutnya, Novel tetap sederhana dan bahagia walaupun dalam keadaan tertekan.

"Walaupun dalam ancaman dia tidak bisa melihat lagi, tapi Novel selalu percaya Allah SWT itu pasti bersama orang-orang yang bekerja untuk kebaikan. Itu pesan penting dia tadi," kata Dahnil.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved