SBY Minta Perlindungan, Jusuf Kalla: Mantan Presiden Dikawal 60 Paspampres
"Pengamanan itu sudah ada, setiap mantan pimpinan itu sudah dikawal 60 orang Paspamres,"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SB) dalam akun twitternya meminta keadilan dan keselamatan saat rumah pribadinya digeruduk ratusan mahasiswa.
Menanggapi hal itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menjelaskan seorang mantan presiden saat ini dikawal 60 anggota pasukan pengaman presiden. (Baca juga: SBY Ungkap Followernya 9,5 Juta, Berapa Jokowi dan Prabowo?)
"Pengamanan itu sudah ada, setiap mantan pimpinan itu sudah dikawal 60 orang Paspamres," jelasnya kepada wartawan di Hotel Mercure, Jakarta, Selasa (7/2/2017).
JK mengatakan keprihatinannya dengan demonstrasi di depan rumah SBY.
Ia meminta kepada masyarakat untuk dapat menghormati pemimpin sesuai dengan aturan yang ada.
Sebagai informasi, SBY memiliki rumah baru yang diberikan pemerintah atas nama negara di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan.
Letaknya tepat di belakang Kedutaan Besar Qatar. (Baca juga: Benarkah Rekaman Telepon SBY dan Maruf Amin Bocor Bukan Disadap tapi karena Ini?)
Dalam kicauannya, SBY menyatakan kediamannya tersebut didatangi ratusan orang berunjuk rasa.
"Saudara-saudaraku yang mencintai hukum dan keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan "digrudug" ratusan orang. Mereka berteriak-teriak," tulis SBY dalam akun twitternya, Senin (6/2/2017).
Dalam kicauannya berikutnya, SBY mempertanyakan terjadinya pelanggaran terhadap UU Penyampaian Pendapat Dimuka Umum No 9 tahun 1998.
SBY seakan tidak terima larangan melakukan unjuk rasa dikomplek kediaman atau pemukiman ditabrak begitu saja tanpa ada upaya pencegahan.
"Kecuali negara sudah berubah, Undang-Undang tak bolehkan unjuk rasa di rumah pribadi. Polisi juga tidak memberitahu saya," ujar SBY.
Kemarin, SBY katakan dalam twitternya mendengar, di Kompleks Pramuka Cibubur ada provokasi dan agitasi terhadap mahasiswa untuk "Tangkap SBY".
"Saya bertanya kepada Bapak Presiden & Kapolri, apakah saya tidak memiliki hak untuk tinggal di negeri sendiri, dengan hak asasi yang saya miliki?" demikian SBY mempertanyakannya.
"Saya hanya meminta keadilan. Soal keselamatan jiwa saya, sepenuhnya saya serahkan kepada Allah SWT," tulis SBY lagi.