Senin, 6 Oktober 2025

Kapolri Soroti 'Donald Trump Effect' Sebagai Tantangan Polri 2017

Ketidaksukaan Trump pada sistem negara liberal yang condong demokrasi dan lebih favorit terhadap sistem otokratik akan berdampak

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
youtube
Tito Karnavian 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyoroti dampak kebijakan Presiden baru Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap dunia internasional atau "Donald Trump Effect" sebagai bagian tantangan Polri pada 2017. Ia meminta seluruh jajaran pimpinan Polri mewaspadai Donald Trump Effect tersebut.

Ini disampaikan Kapolri saat membuka Rapim Polri 2017 yang diikuti 399 perewira tinggi dan perwira menengah di Gedung PTIK, Jakarta, Rabu (25/1/2017).

"Yang perlu kita waspadai dampak situasi regional dan internaisonal seperti situasi Timur Tengah dan 'Donal Trump Effect' yang memberikan dampak signifikan di dunia," ujar Tito.

Menurut Tito, rencana kebijakan Donald Trump selaku Presiden Amerika Serikat yang akan berupaya mensejahterakan rakyatnya akan berdampak pada peta ekonomi dan politik internasional, termasuk Indonesia. Sebab, kebijakan yang akan dijalankan oleh Trump yakni protektif dengan mengurangi perang keluar.

"Kebijakan Donald Trump ditunggu di dunia dan ketidaksetuajuannya terhadap aliansi militer karena cost tinggi. Kebijakan ekonominya yang lebih mengutamakan kepada perlindungan akan berdampak ke free trade. Dia (Donald Trump) tidak begitu suka dengan perdagangan bebas termasuk repatriasi dan lebi melindungi proteksi dalam negeri. Ketiga adalah dia juga tidak begitu favorit dengan liberal democracy," jelas Tito.

Menurut Tito, ketidaksukaan Trump pada sistem negara liberal yang condong demokrasi dan lebih favorit terhadap sistem otokratik akan berdampak pada terhentinya demokratisasi seperti yang dianut oleh Indonesia.

"Lalu kebijakannya akan sekuat tenaga menekan dan menghancurkan kelompok radikal islam. Dan dalam pidatonya jelas berpengaruh ke Indonesia yang mayoritas muslim," tegas Tito.

"Lalu, kerjasama Amerika Serikat dengan Rusia untuk menekan ISIS di Suriah, juga perlu diwaspadai, karena juga akan berdampak pada masuknya kembali pelarian sana ke dalam negeri," tukasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved