Senin, 6 Oktober 2025

Daripada Mengeluh, SBY Harusnya Belajar dari Megawati dan Habibie

Charles meminta SBY belajar dari sosok Presiden kelima Megawati Soekarnoputri, Presiden ketiga BJ Habibie, dan Wakil Presiden keenam Try Sutrisno.

Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar jumpa pers di Cikeas, Bogor, Rabu (2/11/2016). SBY menggelar jumpa pers untuk menanggapi berbagai isu nasional, diantaranya demonstrasi 4 November dan dokumen TPF Munir. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Charles Honoris ikut mengomentari kicauan yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di akun twitternya, @SBYudhoyono.

Tonton juga:

Pada Jumat (20/1/2017) kemarin, SBY menulis status, "Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi beginil. Juru fitnah & penyebar "hoax" berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang? *SBY*"

Charles melihat status SBY sekedar keluhan yang tidak jelas.

"Yang saya lihat dari cuitan SBY hanyalah sebuah keluhan yang hanya menimbulkan spekulasi dan polemik di masyarakat. Sama seperti pidatonya yang menyebutkan istilah Lebaran kuda yang akhirnya menimbulkan polemik di mata publik," kata Charles saat dihubungi Kompas.com, Jumat malam.

Seharusnya, lanjut Charles, SBY selaku Presiden keenam RI lebih banyak membantu pemerintahan Jokowi daripada mengeluh.

Charles meminta SBY belajar dari sosok Presiden kelima Megawati Soekarnoputri, Presiden ketiga BJ Habibie, dan Wakil Presiden keenam Try Sutrisno.

Para mantan kepala dan wakil kepala negara itu dalam beberapa waktu terakhir bertemu Jokowi di istana untuk menyampaikan saran dan masukan kepada Jokowi.

"Mereka adalah negarawan yang selalu memberikan solusi bagi permasalahan bangsa. Karakter seorang negarawan akan teruji dari sikapnya ketika ia masih berkuasa ataupun tidak berkuasa," ucap anggota Komisi I DPR ini.

Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo menyebutkan, kicauan SBY sudah dipikirkan matang-matang.

SBY pun diyakini sudah memiliki sejumlah bukti sampai akhirnya mengeluarkan pernyataan itu.

"Saya kira kicauan beliau itu yang sangat singkat dan padat, sudah paripurna, sudah dipikirkan dalam-dalam dari beliau, dan tidak perlu ditafsirkan lagi," kata Roy saat dihubungi, Jumat (20/1/2017).

Menanggapi isi kicauan SBY, Roy berharap agar masyarakat Indonesia berintrospeksi.

"Saya sarankan setelah baca itu mari kita doakan bangsa ini bersama-sama dan mari kita jadikan ini introspeksi," kata dia.(Ihsanuddin)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved