Kamis, 2 Oktober 2025

Empat PSK Asal Maroko Diamankan di Kawasan Puncak

"WNA Asal Maroko yang sedang di booking Oleh Turis Warga Negara Arab," ujar Agung Sampurno dalam siaran persnya.

Tribunnews.com
ilustrasi prostitusi ilustrasi prostitusi 

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Pengawas Orang Asing (Pora) berhasil mengamankan empat orang Warga Negara (WN) Maroko yang diduga berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersil (PSK), dari beberapa wilayah yang berbeda di kawasan Puncak, Kabupten Bogor, Jawa Barat, dini hari tadi, Kamis (19/1/2017).

Kabag Humas dan Umum, Ditjen Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Agung Sampurno, mengatakan bahwa empat orang tersebut diamankan saat bersama tiga orang warga negara Arab Saudi.

"WNA Asal Maroko yang sedang di booking Oleh Turis Warga Negara Arab," ujar Agung Sampurno dalam siaran persnya.

WN Maroko yang diamankan adalah SZ (19), yang diamankan di sebuah restoran Arab di kawasan Ciburial, Cisarua, Kabupaten Bogor. Tim Pora juga mengamankan BS (23) dari sebuah sebuah vila di kawasan yang sama.

Selain itu Tim Pora juga mengamankan AM (19) dan SA (28), di sebuah vila di kawasan yang sama, Ciburial, Cisarua, Kabupaten Bogor.

Sementara itu hari ini, pihak imigrasi juga menolak masuk empat perempuan WN Maroko, yang diduga merupakan bagian dari jaringan prostitusi yang selama ini sudah sering terungkap.

Empat perempuan itu tiba dari Jeddah malam tadi, Rabu (18/1) sekitar pukul 23.00 WIB, dengan penerbangan Saudi Airline SV818.

Empat perempuan itu adalah LN (26), CM (20), SM (28) dan SG (29). Kabag Humas dan Umum Ditjen Imigrasi menyebut keempat orang itu tidak bisa menjelaskan maksud dan tujuannya datang ke Indonesia.

Mereka juga tidak bisa menunjukan bukti reservasi hotel. Yang bersangkutan diduga dan dikhawatirkan termasuk dalam jaringan atau kegiatan prostitusi," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved