Bertambahnya Kuota Haji Indonesia Sebagai Bentuk Keberhasilan Diplomasi
"Ini merupakan buah keberhasilan dari diplomasi. Presiden Jokowi langsung meminta kepada Raja Arab Saudi untuk meningkatkan kuota haji,"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo telah mengumumkan bahwa kuota haji Indonesia pada tahun ini akan kembali ke angka normal dengan tambahan kuota 10.000.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir mengatakan hal itu merupakan keberhasilan diplomasi yang dibangun Indonesia dengan Kerajaan Saudi.
"Ini merupakan buah keberhasilan dari diplomasi. Presiden Jokowi langsung meminta kepada Raja Arab Saudi untuk meningkatkan kuota haji," kata Arrmanatha di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (12/1/2017)
Menurutnya, penambahan kuota jemaah haji tersebut diberikan Arab Saudi kepada Indonesia disaat Masjidil Haram sedang direnovasi.
Menurutnya, upaya diplomasi dilakukan dalam setiap kesempatan dengan pemerintah Arab Saudi.
Baik dalam level kepala negara, maupun pertemuan menteri terkait antara kedua negara.
Diplomasi tersebut pun dilakukan Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin dan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel.
"Langkah diplomasi Indonesia dilakukan dengan gencar supaya kuota haji kita sesuai dengan harapan," katanya.
Kepada Arab Saudi, Indonesia memberikan pilihan kemungkinan menggunakan kuota haji yang tidak terpakai dari negara lain.
"Tetapi semuanya itu sesuai mekanisme dan peraturan yang dibuat pemerintah Arab Saudi," tutur Armanatha
Diketahui, sejak 2013, kuota haji Indonesia dan negara-negara lain dipangkas 20 persen, seiring perluasan Masjidil Haram di Mekah.
Namun, seiring selesainya pembangunan perluasan itu, kuota haji dikembalikan ke kondisi normal.
Kuota haji Indonesia yang sebelumnya dipangkas menjadi 168.800 ribu, kini kembali normal sebanyak 211.000.
Selain itu, Indonesia mendapat tambahan kuota 10.000, sehingga total menjadi 221.000 untuk tahun 2017.