Kaleidoskop 2016
Review Politik di Parlemen Tahun 2016: Perebutan Ketua DPR
Rapat yang dipimpin Nurdin Halid itu memutuskan secara aklamasi Setya Novanto kembali menjabat sebagai Ketua DPR menggantikan Ade Komarudin.
Meski tidak dipungkiri dirinya sudah diberitahu secara lisan oleh pengurus DPP Golkar.
"Sampai hari ini saya belum menerima surat resminya."
"Nanti saya lihat nanti resminya kayak gimana, saya pelajari, kan gitu," kata Ade di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (23/11/2016).
Pria yang akrab disapa Akom itu menuturkan, terkait dengan hasil rapat pleno mengenai pencopotan dirinya dari kursi DPR-1, ia akan mengonsultasikan kepada para senior partai.
Dikatakannya, ia juga akan melakukan konsultasi kepada pihak keluarga.
"Nanti saya pelajari dengan baik, tentu saya akan konsultasikan kepada para senior saya, kepada keluarga saya salat istigharah seperti itu," ujar Akom.
Akhirnya, Pimpinan DPR menerima surat DPP dan Fraksi Golkar berisi pergantian Ketua DPR Ade Komarudin atau Akom kepada Setya Novanto. Surat tersebut diterima pimpinan pada Rabu (23/11/2016).
"Kemarin sore saya lihat sudah ada. Ada dua surat yang diterima pertama dari Fraksi Golkar yang ditanda tangani Plt Ketua Fraksi Kahar Muzakir dan sekretaris fraksi, surat DPP di tandatangi oleh Ketua Harian Nurdin Halid dan Sekjen Golkar," kata Wakil Ketua DPR Agus Hermanto di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Gonjang-ganjing pergantian Ketua DPR terus berlanjut. Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono mendukung Novanto kembali menjabat sebagai Ketua DPR.
Dewan Pembina Golkar yang dipimpin Aburizal Bajkrie juga menggelar rapat di Bakrie Tower. Awalnya, Aburizal Bakrie dan Akbar Tandjung menolak pergantian tersebut.
Namun, Dewan Pembina Golkar akhirnya berubah sikap saat rapat 28 November 2016. Hasil pertemuan antara pengurus DPP Golkar dengan Dewan Pembina Golkar di Bakrie Tower menghasilkan keputusan bahwa posisi Ade Komarudin sebagai Ketua DPR akan digantikan oleh Setya Novanto.
Hal itu dijelaskan oleh Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie, yang menyebutkan pergantian akan tetap dilakukan.
"Jadi kami sepakat bahwa posisi Pak Ade Komarudin akan digantikan dengan Pak Setya Novanto," jelas Ical-sapaan akrab Aburizal-di Bakrie Tower, Jakarta, Senin (28/11/2016).
DPP Golkar menyebut Akom akan memangku jabatan penting dalam struktur pemerintahan setelah jabatannya digantikan Setya Novanto. Hal itu diungkapkan Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Partai Golkar Yorrys Raweyai.
"Apakah menteri, duta besar, apakah BPK, apakah OJK, jabatan -jabatan kenegaraan yang sesuai dengan kompetensi dia," ujar Yorrys di Bakrie Tower, Jakarta Selatan, Senin (28/11/2016).