Senin, 29 September 2025

Antasari Bebas Bersyarat

Yang Anda Belum Tahu dari Antasari Azhar: Suka Usil Kerjai Orang

Hampir tak pernah tersenyum, apalagi tertawa. Begitu lah ekspresi raut wajah yang sering terlihat dari seorang Antasari Azhar (63). Tapi...

Penulis: Abdul Qodir
Tribunnews.com/Abdul Qodir
Mantan Ketua KPK, Antasari Azhar, selaku terpidana 18 tahun kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, tertawa menyaksikan atraksi Barongsai saat perpisahannya di Lapas Klas I Tangerang, Banten, Rabu (9/11/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hampir tak pernah tersenyum, apalagi tertawa. Begitu lah ekspresi raut wajah yang sering terlihat dari seorang Antasari Azhar (63).

Pun demikian terlihat saat Tribunnews.com menemui Antasari Azhar di Blok G Lapas Klas Tangerang sehari sebelum hari pembebasannya, Rabu, (9/11/2016).

Kumis tebal di atas bibir plus materi pembicaraan serius terkesan menambah karakter tegas Antasari Azhar. Namun, tahukah Anda, ternyata ada sisi humoris sekaligus keusilan dari seorang Antasari Azhar?

Yah, rupanya seorang Antasari Azhar juga punya gaya guyonan lawas dengan 'mengerjai' orang terdekatnya saat tengah muncul keusilannya. Hal itu hanya terjadi kala Antasari telah mengenal sangat dekat seseorang.

Rifdayansyah alias Dado (40), napi kasus narkoba di Lapas Klas I Tangerang pernah menjadi 'korban' keusilan Antasari.

"Jadi, beliau itu kalau kita lagi bercanda, dianggapnya serius. Giliran dia terlihat serius, malah ternyata bercanda, kita yang diketawain. Jadi, saya nggak percaya ternyata beliau ada guyonnya juga," kata Dado saat ditemui Tribunnews.com di Lapas Klas I Tangerang.

"Pernah dia teriak, 'Aduh, aduh, tangan saya keram. Tolong tarik, tolong tarik!'. Begitu saya tarik, eh dia kentut. Jadi, kita jadi ketawa semua. Jadi, beliau ada sisi humorisnya juga," sambungnya.

Sebuah saung yang dibuat oleh Antasari di tepi lapangan bola lapas menjadi tempat sejumlah napi berkonsultasi dengan Antasari yang terkadang diselingi candaan.

"Kalau beliau pulang dari asimilasi kantor notaris, dia duduk nonton bola di lapangan depan ini. Lalu, beliau cerita-cerita lucu sampai cerita dia yang dahulu, termasuk kejadian yang menimpa dia. Tapi, sekarang dia ikhlas."

Dado merasa kehilangan dengan bebasnya Antasari Azhar dari lapas setelah narapidana 18 tahun kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen itu memperoleh Pembebasan Bersyarat (PB) pada Kamis, 10 November 2016.

Sebab, selain kenangan candaan lawas, Dado mengaku memperoleh banyak ilmu dan pengalaman setelah 1,5 tahun menjadi napi pendamping untuk mantan Ketua KPK tersebut.

Di antaranya disiplin, persahabatan hingga kesetaraan sebagai napi.

Ia mengaku pernah dijenguk oleh Antasari Azhar saat terbaring sakit di selnya.

"Tapi, kebersamaan yang paling saya ingat itu waktu hujan-hujanan bareng pakai payung rusak," kenang Dado.

"Dia ada tiga napi pendamping, tapi waktu itu hujan deras itu saya datang duluan ke depan lapas jemput dia sepulang dari asimilasi. Saya jemput cuma bawa payung bolong dan penyok besinya. Saya kira dia nggak mau saya payungi dan nunggu orang yang bawa payung yang lebih bagus. Ternyata, payung saya yang dipakainya. Kata dia, 'Sudah sama aja kok, saya manusia juga'. Lalu, kita jalan dari depan lapas ke blok dengan satu payung rusak dan kehujanan bareng," sambungnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan