Sabtu, 4 Oktober 2025

Demo di Jakarta

Rachel Maryam: Salut Buat Pak JK Terima Perwakilan Demonstran Saat Jokowi Tidak Mau

Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla menerima perwakilan peserta aksi itu antara lain Ustaz Bachtiar Nashir, Ustaz Zaitun Rasmin dan Ustaz Misb

Penulis: Hasanudin Aco
twitter
Anggota DPR RI dari Partai Gerindra, Rachel Maryam, mengomentari soal sikap Wapres Jusuf Kalla yang menerima pendemo 4 November. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Rachel Maryam, memberikan tanggapan positif terhadap Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang mau menerima perwakilan pengunjuk rasa 4 November untuk berdialog.

Di twitter-nya rachel maryam ‏@cumarachel, dia menulis begini.

"Salut buat @Pak_JK yg standout menerima perwakilan aksi damai disaat @jokowi tdk mau menemui rakyatnya sendiri."

Hari ini, Jumat (4/11/2016), ribuan orang berunjuk rasa di Istana Presiden Jakarta menuntut Bareskrim Polri memproses secara hukum Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok karena diduga menistakan agama.

"Alhamdulillah aksi damai berjalan kondusif. Kasian peserta awalnya dicurigai macam2.. dicurigai gak indonesia,anti kebhinekaan,isis dll." tulis Rachel.

Aksi Unjuk Rasa 4 November
Sejumlah massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) melakukan aksi unjuk rasa di sekitar Patung Kuda, Jakarta, Jumat (4/11/2016). Aksi tersebut menuntut penutasan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla menerima perwakilan peserta aksi itu antara lain Ustaz Bachtiar Nashir, Ustaz Zaitun Rasmin dan Ustaz Misbah.

Sebelumnya, perwakilan pengunjuk rasa menolak ditemui para menteri.

Namun akhirnya mereka bersedia bertemu Jusuf Kalla.

Twitter Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla.
Twitter Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla saat aksi unjuk rasa 4 November.

Kalla ditemani sejumlah menteri antara lain oleh Menteri Kordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, Wakapolri Komjen Pol Syafruddin dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhammad Iriawan.

Mereka hadir sekitar pukul 17.30 WIB dengan menumpangi mobil golf yang biasa ditumpangi oleh Wakil Presiden beserta stafnya berkeliling di kompeks Istana.

Sebelum rombongan itu datang, sudah terlebih dahulu hadir Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.

Selain itu ada juga Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Pertemuan tersebut berlangsung di ruang audiensi kantor Wakil Presiden.

Pertemuan tersebut berlangsung tertutup tanpa kehadiran wartawan.

Usai pertemuan, kedua pihak menemui kesepakatan dan pengunjuk rasa mulai bubar.

JK mengatakan pemerintah akan tegas terhadap penanganan kasus dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Kita sudah berbicara dengan teman-teman yang wakil masalah yang luar biasa banyaknya. Kesimpulannya ialah dalam hal saudara Ahok, kita akan tegakkan dan laksanakan dengan hukum yang tegas," ujar Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla mengatakan dalam pertemuan antara pemerintah dan perwakilan demonstran yang juga dihadiri oleh Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian itu, juga disepakati proses hukum atas kasus Ahok akan dipercepat.

"Oleh Kapolri dijanjikan selesai dalam dua minggu, pelaksanaan hukum yang cepat itu. Sehingga semua berjalan sesuai aturan tapi dengan tegas, itu saja," ujar Jusuf Kalla.

Ada tigas perwakilan dari demonstran yang menemui Jusuf Kalla.

Satu diantaranya Ustaz Bachtiar Nashir yang dalam kesempatan yang sama menambahkan bahwa setelah pertemuan tersebut pihaknya mengharapkan proses hukum terhadap Ahok bisa berjalan dengan tegas.

Soal apakah massa akan menggelar aksi serupa setelah aksi hari ini, ia mengaku belum bisa memastikan hal tersebut.

Kata dia dalam pertemuan dengan Wakil Presiden soal aksi lanjutan sama sekali tidak dibahas.

"Nah itu saya belum bisa bicara sekarang," jelasnya.

Tinggalkan Istana

Sementara itu, sejak siang Presiden Jokowi memilih meninggalkan Istana Presiden.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo membenarkan  Presiden Joko Widodo meninggalkan Kompleks Istana, Jakarta, Jumat (4/11/2016) siang.

Presiden, kata Johan, blusukan ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Banten.

"Presiden melakukan kunjungan ke Bandara Soekarno-Hatta dalam rangka meninjau perkembangan pembangunan infrastruktur transportasi, terutama progres pembangunan kereta bandara," ujar Johan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi turut dalam blusukantersebut.

Kepergian Presiden ke Bandara, berbeda dengan pernyataan Presiden, Kamis kemarin.

Dalam sesi wawancara di beranda Istana Merdeka, Jokowi mengaku, tetap berada di Jakarta, sepanjang Jumat ini.

"Yang jelas saya ada di Jakarta," ujar Presiden.

Johan menambahkan, aktivitas Presiden pada Jumat ini, berjalan seperti biasa. Aktivitas Presiden tidak terganggu unjuk rasa yang digelar di depan Istana.

Mereka mendesak proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dituduh menistakan agama.

Sebelum blusukan, Jokowi menerima Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet.

"Pagi tadi Presiden menerima beberapa menteri, yakni Mensesneg dan Seskab, tentu berkaitan dengan tugas dan pekerjaanya masing-masing," ujar Johan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved