Sejumlah Ibu-ibu Menangis Setelah Hakim Nyatakan Praperadilan Irman Gusman Gugur

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar sepuluh ibu di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2016) siang, menangis setelah hakim memutuskan praperadilan mantan Ketua DPD RI Irman Gusman gugur.

Putusan itu sekaligus menolak seluruh permohonan praperadilan Irman Gusman, termasuk agar bebas dari status tersangka dan penahanan KPK.

Kesepuluh ibu itu merupakan anggota keluarga besar Irman Gusman yang hadir untuk menyaksikan putusan praperadilan Irman.

Tangis haru ibu-ibu tersebut pecah setelah hakim tunggal I Wayan Karya memutuskan praperadilan Irman Gusman terhadap KPK adalah gugur dengan sendirinya.

Sebab, berkas perkara penyidikan kasus korupsi Irman Gusman yang ditangani KPK telah dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta pada 28 Oktober 2016.

Akibatnya, status hukum Irman Gusman berubah dari tersangka menjadi terdakwa dan pemeriksaan perkara korupsinya menjadi kewenangan Pengadilan Tipikor Jakarta.

Selain sepuluh ibu tersebut, tampak sejumlah pria yang mempunyai kemiripan wajah dengan Irman Gusman hadir pada persidangan ini. Namun, tak tampak kehadiran istri Irman Gusman, Liestyana Gusman.

Irman Gusman mempraperadilankan pihak KPK atas penangkapan dan penetapan tersangka kepada dirinya ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 29 Oktober 2016.

Sebelum itu, Irman Gusman selaku Ketua DPD RI terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) tim KPK di rumah dinasnya di Jakarta pada 17 September 2016. Direktur CV Semesta Berjaya, Xaveriandy Sutanto beserta istri dan adiknya turut ditangkap di rumah tersebut.

Tim KPK juga menemukan uang Rp 100 juta di lokasi, yang diduga untuk menyuap Irman terkait pengurusan penambahan kuota gula impor yang diberikan Bulog untuk wilayah Sumatera Barat pada 2016. (*)