Pilgub DKI Jakarta
Sekber Sebut Ada yang Berusaha Menurunkan Elektabilitas Ahok-Djarot Lewat Survei Kedai Kopi
Mixil Mina Munir mengatakan hasil survei yang dikeluarkan itu tidak objektif dan cenderung ingin menjatuhkan citra pasangan Ahok-Djarot
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Sekretariat Bersama Rakyat (Sekber), Mixil Mina Munir menyebutkan ada tendensi politik tertentu di balik keluarnya hasil lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) yang menempatkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat hanya memperoleh 27 persen suara.
Mixil Mina Munir mengatakan hasil survei yang dikeluarkan 30 Oktober 2016 itu tidak objektif dan cenderung ingin menjatuhkan citra pasangan Ahok-Djarot di mata masyarakat luas.
"Pasangan Agus Harimurti-Sylviana Murni naik sampai 45 persen sementara Anies Baswedan-Sandiaga Uno juga ikut naik, yang turun drastis hanya Ahok-Djarot. Setelah kami cermati kami mengira Kedai Kopi tidak menurunkan surveyor ke lapangan karena dalam beberapa unsur pertanyaan banyak yang total responden tidak 100 persen," ungkapnya saat ditemui di Kantor KPUD Jakarta, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (31/10/2016) siang.
Ia menuding ada unsur persaingan dalam Pilkada Jakarta 2017 yang ikut menelurkan hasil survei tersebut.
"Setelah kami lihat contact person-nya ada nama Hendri Satrio, dia salah satu akademisi dari Universitas Paramadina. Anda bisa tahu apa yang kami maksud," ungkap Mixil Mina Munir.
Sekber dan Mixil Mina Murni melayangkan laporan dugaan adanya manipulasi data survei Kedai Kopi kepada KPUD Jakarta.
"Sudah kami serahkan pada mekanisme KPUD Jakarta," ucap Mixil Mina Munir.