Sidang Umum Interpol Akan Fokus Bahas Masalah Terorisme
Isu soal terorisme hingga cyber crime akan dibahas dalam sidang umum Interpol ke 85 di Bali yang akan berlangsung 7 hingga 10 November 2016.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu soal terorisme hingga cyber crime akan dibahas dalam sidang umum Interpol ke 85 di Bali yang akan berlangsung 7 hingga 10 November 2016.
Mengenai teroris, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian akan menjadi keynote speaker soal penindakkan terorisme di Indonesia.
Lalu bagaimana dengan isu soal pengejaran buronan korupsi yang kabur ke luar negeri, utamanya Singapura?
Sekretaris NCB Interpol Indonesia, Brigjen M Naufal Yahya mengatakan hal tersebut penting.
Namun, sementara ini yang menjadi prioritas adalah kasus terorisme yang menjadi ancaman banyak pihak.
"Itu bagian dari kepentingan Indonesia juga, nanti akan berkembang," kata Naufal Yahya, Rabu (26/10/2016) di Wisma Bhayangkari.
Naufal Yahya mengakui kerja sama Indonesia dengan Singapura melalui Interpol memang kurang efektif.
Namun, bukan berarti sama sekali tidak bermanfaat.
"Indonesia dan Singapura sebenarnya sudah punya perjanjian ekstradisi tapi belum diratifikasi kedua parlemen di masing-masing negara," katanya.
Menurut Naufal Yahya memang sejauh ini apabila ada buronan Indonesia, Interpol memfasilitasi melalui warning.
Memang banyak buronan Indonesia yang kabur ke Singapura.
Walau begitu, Naufal Yahya tetap memandang, waring tersebut bermanfaat.
Seperti saat kasus Gayus Tambunan yang bisa dibawa ke Indonesia karena masa izin tinggalnya di Singapura sudah habis.