Pungli di Kemenhub
Kata Setya Novanto Soal Kemunculan Presiden di OTT Pungli Kemenhub
Ketua Umum Golkar Setya Novanto menyoroti kedatangan Presiden Joko Widodo dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Kementerian Perhubungan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Golkar Setya Novanto menghargai kedatangan Presiden Joko Widodo dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Kementerian Perhubungan.
OTT yang dilakukan Polri itu menangkap sejumlah oknum Pegawai Negeri Sipil.
"Tentunya kita menghormati dan menghargai beliau," kata Setya Novanto di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (11/10/2016).
Setya Novanto mengatakan Presiden Joko Widodo menginginkan pemerintahan yang bersih sesuai dengan aturan yang ada. Ia pun mengapresiasi kinerja kepolisian yang telah melakukan OTT.
"Kita berikan harapan besar kepada kepolisian, kita menghargai betul kepolisian," kata Setya Novanto.
Sebelumnya diberitakan, enam orang yang terdiri dari tiga orang pegawai honorer, satu orang swasta dan dua orang pegawai staff golongan II D Kementerian Perhubungan berinisial AR, AD, D,T, dan NM terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh aparat gabungan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya di lantai Pelayanan Satu Pintu Kemenhub di lantai enam Gedung Karya.
Kejadian berawal dari laporan masyakarakat kemudian dikembangkan dan ditemukan uang sebesar Rp 34 juta yang diberikan kepada pegawai Kementerian saat meminta perizinan mengenai penerbitan buku pelaut.
Pihak kepolisian menduga dana tersebut berasal dari pembuatan 152 surat perizinan yang ada di seluruh Pelayanan Satu Pintu di Kementerian Perhubungan.