Pilgub DKI Jakarta
Survei: Dua Putaran, Ahok Kalah Lawan Anies Baswedan atau Agus Yudhoyono
"Jika berlangsung dua putaran dan terjadi Head to Head, 38 persen warga Jakarta memilih Anies. Sedangkan, 32,1 persen memilih Ahok"
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat berpotensi kalah, bila Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta berlangung dua putaran.
Lingkaran Survei Indonesia menunjukkan hasil survei yang dilakukan pada 28 September-2 Oktober 2016. Survei dilakukan secara wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dengan margin of error 4,8 persen.
Peneliti LSI Ardian Sopa menyatakan, pasangan petahana akan kalah dengan pasangan calon lainnya, yakni Anies Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno atau Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
"Jika berlangsung dua putaran dan terjadi Head to Head, 38 persen warga Jakarta memilih Anies. Sedangkan, 32,1 persen memilih Ahok," ujar Ardian di Kantor LSI, Jalan Pemuda, Jakarta Timur, Jumat (7/10/2016).
Begitu pun bila Ahok dan Djarot berhadapan dengan Agus dan Sylviana pada putaran kedua. Agus unggul dengan perolehan 35,1 persen dan Ahok hanya mendapat 31,9 persen.
"Putaran kedua akan menjadi pekerjaan rumah, yang sangat berat. Posisinya sudah kalah. Ahok dan Djarot harus berusaha, bagaimana dia memenangkan Pilkada satu putaran," ucap Ardian.
Merosotnya dukungan Ahok sejalan dengan bertambahnya sentien anti Ahok karena alasan agama.
Pemilih muslim yang tidak ingin gubernur non muslim meningkat dari 40 persen pada Maret 2016 ke 55 persen pada September 2016. Padahal pemilih muslim di Jakarta sekitar 90 persen dari populasi pemilih Jakarta.
Sentimen anti Ahok dari pemilih muslim meningkat, seiring dengan adanya beberapa isu yang berkembang di masyarakat.
Misalnya, isu kutipan Ahok yang ditafsirkan negatif terhadap surat Al-Maidah Quran. Kemudian mobilisiasi yang aktif dari para tokoh dan organisasi, semisal adanya risalah istiqlal.
Di luar isu agama dan primordial, warga juga mulai menyoroti kebijakan dan karakter Ahok.
Pada Maret 2016, yang tidak setuju dengan kebijakan dan karakter Ahok di angka 25 persen, sedangkan Oktober menjadi 38,6 persen.
Faktor lainnya, pemilih Anies Baswedan dan Agus Yudhoyono adalah satu profil. Artinya, suara pemilih Anies cenderung akan berpindah ke Agus atau sebaliknya, bila Pilkada berlangsung dua putaran.